News Kamis, 18 November 2021 | 18:11

Massa Aksi Kamisan Teriaki Moeldoko: Pelanggar HAM Tidak Boleh Bicara HAM!

Lihat Foto Massa Aksi Kamisan Teriaki Moeldoko: Pelanggar HAM Tidak Boleh Bicara HAM! Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menemui massa aksi Kamisan yang memenuhi Semarang.

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko diusir peserta Aksi Kamisan yang tengah menggelar aksi unjuk rasa di Taman Signature, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 18 November 2021.

Peserta aksi mengeluarkan aspirasinya agar festival Hak Asasi Manusia tidak dihadiri oleh para pelanggar HAM. 

Moeldoko yang baru saja selesai menjadi pembicara kunci dalam rangkaian Festival HAM itu, langsung menemui massa. Saat tiba di hadapan massa aksi Kamisan, kedatangan Moeldoko sontak ditolak. 

"Para pelanggar HAM tidak boleh bicara HAM!" seru massa dalam video viral yang beredar di media sosial Twitter dilihat, Kamis, 18 November 2021. Mereka juga menyuruh mantan Panglima TNI itu meninggalkan arena.

Moeldoko yang disambut penolakan massa itu memastikan bahwa pemerintah tidak antikritik. 

"Ini merupakan penghormatan kepada HAM, memastikan hak berbicara terpenuhi. Kita hormati dan kita dengar aspirasinya. Pemerintah tidak anti kritik," ujar dia. 

Moeldoko mengklaim pemerintah serius menyelesaikan berbagai persoalan dan kasus HAM yang ada. 

"Pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk menyelesaikan masalah HAM karena ini merupakan salah satu janji presiden yang harus dituntaskan," ujarnya. 

Kepada pengunjuk rasa, Moeldoko mengakui jika tidak mudah menyelesaikan persoalan yang ada.

Aksi Kamisan Semarang digelar para aktivis saat Festival HAM 2021 berlangsung. Aksi tersebut mengkritisi penyelenggaraan Festival HAM 2021 yang dianggap memberikan panggung bagi para pelanggar HAM. 

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara juga turut menemui peserta aksi. 

"Pak Moeldoko ada di sini jadi bukti pemerintah mendukung Komnas HAM untuk menyelesaikan kasus-kasus HAM. Kami terus mendorong dan mengajak berbagai elemen untuk berkolaborasi bersama mencari solusi terbaik bagi bangsa," kata Beka. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya