Hiburan Selasa, 14 November 2023 | 20:11

Massa Geranati LGBT Ancam Bakar Panggung Coldplay Jika Tetap Konser

Lihat Foto Massa Geranati LGBT Ancam Bakar Panggung Coldplay Jika Tetap Konser Konser musik Coldplay. (Foto: Ist)
Editor: Rio Anthony

Jakarta - Massa mengancam bakar panggung konser Coldplay di Jakarta bila konser tersebut tetap dilaksanakan, Rabu, 15 November 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun akhirnya angkat suara.

Sandiaga mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar konser (Coldplay) ini berjalan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan," tegas Sandi di Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin, 13 November 2023.

Kata dia, semua keinginan masyarakat telah difasilitasi dan dihormati.

"Konser ini semua sudah menunggu dan masuk dalam kaidah koridor hukum kita. Kita mengajak menyukseskan konser Coldplay," pinta Sandi.

Saat ini penyelenggara sedang mematangkan persiapan konser yang akan dihelat di Gelora Bung Karno (GBK).

Beberapa persiapan final dan koordinasi terus dirampungkan.

Namun Sandi mengatakan, dia belum bisa memastikan apakah akan hadir di konser besok

Sandi mengatakan bisa saja ia diwakilkan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, meski tak menutup kemungkinan dirinya datang langsung.

Sebelumnya, ancaman pembakaran panggung konser Coldplay dilontarkan oleh Massa Gerakan Nasional Anti-LGBT (Geranati LGBT).

Mereka menolak kedatangan Coldplay dan berunjuk rasa di Kantor Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia pada Jumat, 10 November 2023 lalu.

"Jangan sampai nanti acara berlanjut, umat Islam marah, rakyat marah, ramai-ramai bawa bensin bakal kita bakar nanti panggung Coldplay," tegas salah satu orator dalam demo tersebut.

Kata dia, pihaknya tidak anti konser. Namun karena ini bukan konser sembarangan.

"Karena di dalamnya ada propaganda LGBT. Andai kata konser biasa pun pada saat ini konser di Palestina banyak manusia yang dibantai yang dibunuh yang harusnya kita berduka, mengapa mereka harus paksakan untuk berhura-hura," tegasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya