Jakarta - KPK kembali menjadi amuk massa. Massa dari kalangan Komunitas Muda Indonesia (KAMI) menuntut pemberian sanksi yang lebih tegas dari pihak Dewan Pengawas (Dewas) KPK terhadap ketuanya.

"Sudah disanksi. Tapi sanksi ringan. KAMI menuntut ada beberapa banyaknya baleho-baleho tersebar di beberapa daerah. Apa maksud dan tujuannya," katanya di halaman Kantor KPK.

"KAMI menginginkan Dewas untuk menyelidiki itu. Kalau memang itu dananya dari KPK, itu dana apa?," ucap Ketua Umum PB KAMI, Sultoni.

Aktivis KAMI menuntut agar pihak KPK bertanggung jawab dengan perkara atas gratifikasi helikopter yang disangkakan kepada Ketua KPK, Firli Bahuri.

"Kami menuntut ketua KPK agar bertanggung jawab dengan apa yang sedang dilakukan. Karena beliau sudah menerima sebuah gratifikasi, terutama gratifikasi yang dari helikopter itu," tutur ketua aktivis, Sultoni.

Massa juga telah mengendus isu tentang keinginan Firli maju di kanca politik tahun 2024 mendatang.

Pihaknya juga tidak akan menentang hal tersebut, namun ia menegaskan agar Firli mundur dari posisinya sebagai ketua KPK saat ini.

"KAMI meminta tindakan tegas, pemecatan, harus mundur! Kalau ketua KPK ingin mengikuti koselerasi politik di tahun 2024, silahkan! KAMI siap mendukung".

"Tetapi saya ingatkan, mundur dulu dari jabatan ketua KPK" ujar Sultoni, yang juga diberitakan oleh Buletin iNews sebelumnya.

Kecaman tersebut disampaikan KAMI juga tidak hanya untuk sementara, mereka akan tetap mengawal kasus itu hingga Firli Bahuri meletakkan jabatannya.[]