Blangpidie - Masyarakat Tani di Kecamatan Kuala Bate, Kaupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengantung harapan besar kepada pemerintah setempat agar pembangunan irigasi Panton Tungku di Gampong Kota Bahagia, Kecamatan Kuala Bate, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) segera terbangun.
Pasalnya, selain karena hingga saat ini belum ada kepastian atau masih abu-abu terkait pembangunannya kapan, juga karena kondisi irigasinya yang kini semakin parah dan akan semakin mempriatinkan jika terus dibiarkan.
Irigasi yang mengaliri sawah petani ini diketahui sudah mengalami rusak parah sejak beberapa tahun terakhir dan butuh penanganan segera, terlebih irigasi ini menjadi satu-satunya sumber air yang mengaliri sawah petani setempat.
Menangapi ini, Zulfan atau akrab disapa Azzam Awenk turut prihatin akan kondisi ini, namun begitu di pembahasan KUA-PPAS sudah diusulkan dan juga dalam waktu dekat DPRK beserta Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK) akan melakukan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
"Insya`Allah teman-teman DPRK beserta TIM TAPK akan mencari anggaran pembagunan irigasi Panto Teungku," kata Azzam Awenk, Kamis (12/10/2023).
Dia berujar, sebelumnya pimpinan DPRK, yang terdiri dari Wakil ketua l Syarifuddin, Wakil Ketua ll Hendra Fadli, anggota DPRK, Zulfan, Ikhsan Jufri, Anton Sumarno dan beberapa anggota lain serta Prokopimkab sudah melihat langsung kondisi irigasi ini.
"Dan faktanya bahwa memang kondisinya sudah sangat parah. Kita tentu memperjuangkan ini dan berharap titik terang didapati," sebutnya.
Katanya, soal pembangunan irigasi ini pimpinan dan anggota dewan akan terus berjuang, bahkan di pembahasan KUA-PPAS sudah diusulkan. Nantinya juga DPRK beserta Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK) akan melakukan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
"Insya`allah teman-teman DPRK beserta TIM TAPK akan mencari anggaran pembagunan irigasi Panto Teungku," kata Azzam Awenk, Kamis (12/10/2023).
Terpisah, Kepala Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Abdya, Alfian Liswandar, melaui kabid pengairan Sabri menjelaskan bahwa, irigasi Panton Tungku itu sebelumnya sudah diusulkan untuk di bangun, namun entah bagaimana belum muncul di sistem.
"Sudah kita usulkan untuk di bangun baru sejak tahun 2020 lalu dan tiap tahun juga kita usulkan. Namun hingga kini belum jelas anggarannya," ucap Sabri.
Kata dia, untuk membangun baru irigasi itu dibutihkan anggaran sebesar Rp 2,5 Miliyar, sebenarnya dengan angka yang lumayan besar itu bisa saja menggunakan anggaran APBK namun itu tergantung pemerintah.
"Sebenarnya bisa APBK, itu tergantung pemerintah. Kalau tidak dengan APBK tentu harus dengan Dana Otonomi Khusus. Meskipun irigasi belum tentu di bangun kapan, namun perencanaannya sudah kita siapkan semua. Intinya jika ada uang langsung bisa kerjakan," ucap Sabri.
Menyuarakan harapan masyarakat, Keuchik Kota Bahagia, Mustamsir sangat berharap irigasi itu secepatnya dibangun, apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan. Selain itu, juga tebing irigasi dan jalan sudah tergerus air.
"Karena kondisi irigasi yang sudah sangat miris, banyak sawah petani yang sudah beralih fungsi, awalnya tanam padi sekarang malah menanam kacang dan jagung, jumlahnya mencapai 500 hektare yang beralih," katanya. []