Labuan Bajo - Pemerintah bersikukuh akan menaikkan harga tiket ke Taman Nasional Komodo menjadi Rp 3,75 juta per orang. Warga di Komodo tidak menerima hal itu, mereka pun protes dan mengutuk keras peraturan tersebut.
Dalam surat pernyataan sikap masyarakat Desa Komodo mengutuk keras rencana kenaikan harga tiket masuk di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) menjadi Rp 3,75 juta yang akan diterapkan mulai 1 Agustus 2022 mendatang.
"Kami masyarakat Desa Komodo mengutuk keras wacana harga tiket ke Pulau Komodo karena hanya bisa dijangkau oleh pasar menengah ke atas. Dari wacana tersebut sangat berdampak negatif terhadap kunjungan wisata ke Taman Nasional Komodo," demikian pernyataan warga Desa Komodo, Jumat 29 Juli 2022.
Kekhawatiran masyarakat akan masa depan mata pencahariannya sebagai pelaku pariwisata terancam, dengan kenaikan harga itu.
"Sejauh ini, kalau masyarakat sendiri sangat keberatan sekali dengan tarif yang diberlakukan. Rata-rata pelaku pariwisata, khawatir tingkat belanja dan tingkat kunjungan tamu yang dibatasi itu akan berpengaruh pada pendapatan mereka," kata warga Komodo dalam rilisnya.
Kata mereka, saat ini ekonomi masyarakat belum pulih akibat pandemi Covid-19, tiba-tiba muncul kebijakan kenaikan tarif masuk. Ini sangat merugikan masyarakat Komodo karena wisatawan akan berkurang.
"Kami dibuat pusing sama kebijakan ini mas. Ekonomi kita belum stabil, belum pulih benar, tiba-tiba ada rencana ini. Jujur sih sangat miris kami masyarakat Komodo ini," tambah mereka.
Dalam Surat Pernyataan Sikap Masyarakat Desa Komodo itu pula, mereka meminta agar Bupati Manggarai Barat menarik kembali dukungannya terhadap kebijakan tiket Rp 3,75 juta tersebut.
"Meminta bupati Manggarai Barat untuk menarik kembali pernyataannya yang mendukung penerapan kebijakan menaikkan harga tiket sebesar Rp 3.750.000 ke pulau Komodo karena alasan konservasi," isi tuntutan masyarakat Komodo.
"Stop mengatasnamakan konservasi jika pernyataan tersebut tidak didasari kajian dan pertimbangan yang matang. Selain itu, pernyataan tersebut dapat mengakibatkan menurunnya animo wisatawan untuk mengunjungi Labuan Bajo, Manggarai Barat, khususnya pulau Komodo dan pulau Padar," ujar masyarakat Komodo. []