Maros - Warga Maros digegerkan penemuan mayat pria mengapung di aliran sungai Dusun Cambayya, Desa Alleare, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala BPBD Maros, Towadeng, saat dikonfirmasi menuturkan, mayat pria tersebut diperkirkan berusia 40-50 tahu.
"Tubuh korban sudah membusuk dan membengkak, sehingga sangat sulit dikenali,"jelas Towadeng, dikutip Selasa 18 Februari 2025 malam.
Selain itu kata dia, mayat korban juga sudah tidak mengenakan sehelai pakian pun. Wajahnya juga sudah membengkak sehingga sulit diidentifikasi.
Berdasarkan kondisi jasad yang sudah membusuk, korban diperkirakan telah meninggal sekitar 4-5 hari sebelum ditemukan.
Dia menduga, bahwa korban merupakan salah satu warga yang hanyut saat banjir besar melanda Kabupaten Maros pada 11-12 Februari 2025.
"Diperkirakan jenazah korban terbawa arus akibat banjir kemarin dan baru ditemukan hari Minggu mengapung di sungai Kecamatan Tanralili," bebernya.
Untuk mengetahui identitas jenazah tersebut, pihaknya mengevakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr La Palaloi, Kabupaten Maros.
Dia menambahkan, salah seorang warga yang kehilangan anggota keluarganya akibat banjir telah mendatangi lokasi penemuan mayat dan sudah diarahkan untuk mengidentifikasi jenazah di rumah sakit.
"Kondisi jenazah sudah membengkak sehingga sulit untuk diidentifikasi, sehingga harus dibawa ke RSUD dr La Palaloi untuk diidentifikasi. Kami berharap ada keluarga yang melapor jika ada anggota keluarganya yang hilang saat banjir melanda Maros beberapa waktu lalu," tandasnya.
Dengan ditemukannya korban ini, jumlah korban jiwa akibat banjir di Kabupaten Maros bertambah menjadi tiga orang. Sebelumnya, dua korban lainnya adalah Alif (19), warga Sanggalea, Kecamatan Turikale, dan Mading (65), warga Desa Abulosibatang, Kecamatan Marusu, yang terseret arus pada (11/2).