News Minggu, 30 April 2023 | 18:04

Megawati Ragukan Survei-Survei Politik Capres, Ditengarai Bayaran

Lihat Foto Megawati Ragukan Survei-Survei Politik Capres, Ditengarai Bayaran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Tangkapan Layar)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melontarkan kritiknya terhadap hasil survei politik terkait capres dan parpol.

Megawati melontarkan itu saat menggelar konferensi pers PDIP dan PPP terkait kerja sama politik kedua partai dalam pencalonan Ganjar Pranowo, Minggu, 30 April 2023 sore.

"Ini boleh dong saya kritisi, apa namanya itu, sensus kok sensus, survei. Survei saya dulu belajar statistik lho. Saya tau lho, sebenarnya beneran survei opo ngak, gitu lho. Lho ya lho," katanya saat menjawab pertanyaan wartawan soal siapa cawapresnya Ganjar.

Kemudian kata Megawati, apakah survei itu gratisan. Tapi sepertinya tidak. Karena menurut dia mana ada survei yang gratis.

"Jadi tolong buat pembelajaran untuk masyarakat Indonesia. Pasti ngak mau masuk deh, kata-kata saya ini. Ayo Monang, tanggung jawab suruh mereka masukin," kata Megawati.

"Lho iya dong, supaya apa. Kalian itu juga sebenarnya sebagai media yang memberi pelajaran kepada rakyat," tukasnya.

BACA JUGA: Survei Indikator, Dukungan ke Prabowo Mengalami Peningkatan

"Nah sekarang, ini naik segini, naik segini, saya pikir kok kayak balbalan ya," katanya.

Mega menyinggung soal Ganjar ketika urusan Israel, yang kemudian dibully. Itu kata Mega karena media tidak memberikan pembelajaran kepada rakyat Indonesia.

Menurut Mega, untuk urusan main bola sangat setuju. Tetapi ada yang harus lebih dipikirkan, yakni konstitusi.

Lagi-lagi Mega mengancam tak akan mau bicara lagi kalau media tak mengangkat apa yang dia sebutkan.

"Ini harusnya dimasukkan berita. Karena konstitusi kita tetap berjuang bagi kemerdekaan suatu bangsa. Terus di Konferensi Asia Afrika, waktu itu deklarasi oleh 29 negara menyatakan delapan atau dasa sila," katanya.

Namun ada dua yang ditekankan Megawati. Pertama, tetap memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Kedua, tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan Taiwan. 

"Kalian anak-anak muda ngerti toh sejarah negerimu, jadi bukan urusannya wah Pak Ganjar begana begono. Langsung surveinya melorot. Saya bilang, eleh itu survei kan aku bisa, statistiknya, coba deh nanti sebentar lihat rebound, tiungggg, gitu lho," katanya. []  

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya