News Sabtu, 01 November 2025 | 18:11

Megawati Ungkap Alasan Tidak Punya HP: Everybody Wants to Know Me

Lihat Foto Megawati Ungkap Alasan Tidak Punya HP: Everybody Wants to Know Me Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.(Foto:Istimewa)

JakartaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasan personalnya tidak memiliki telepon genggam (HP) hingga saat ini.

Mantan Presiden RI kelima itu menyebut dirinya adalah sosok yang sering dicari banyak orang, dan tidak semua dari mereka memiliki niat baik.

Pernyataan ini disampaikan Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam seminar internasional peringatan ke-70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Perpustakaan Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu, 31 Oktober 2025. 

Dalam pidatonya, Megawati awalnya menyoroti kebiasaan banyak orang yang lebih fokus pada ponsel mereka, bahkan pada momen-momen penting.

"Untuk apa kalian datang, hah? Kalau ininya nggak dipakai untuk mendengarkan sesuatu yang menurut saya sangat berarti. Hanya nampang? Sorry for my friend, this is not for you, this is for my people. Juga kalian boleh ngomong, sekarang juga di luar negeri banyak yang begitu. Orang serius tidak banyak lagi," ujarnya.

Megawati bahkan mengaku sempat berpikir perlu ada aturan mengenai penggunaan HP.

Kekhawatiran itulah yang kemudian membawanya pada pengakuan bahwa dirinya sengaja tidak memiliki perangkat telepon genggam.

"Karena Saya Orang yang Dicari"

"I don`t have HP because, do you know why? Karena saya orang yang dicari. Do you understand what I mean? Everybody wants to know me, but not everybody is a good person. Do you understand? Jadi saya nggak punya HP. Enggak. Kalau orang bilang, (ada yang) ngintel, intel, or spying," kata Megawati.

Penjelasannya ini menegaskan bahwa keputusannya untuk hidup tanpa HP berkaitan dengan faktor keamanan dan privasi, mengingat posisinya yang sering menjadi pusat perhatian.

Seminar internasional yang mengusung tema `Bung Karno in a Global History` ini juga menjadi ajang bagi Megawati untuk menyerukan pentingnya tatanan global baru.

Ia mendorong masyarakat dunia untuk membangun tatanan yang berpijak pada nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan dengan menjadikan Pancasila sebagai inspirasi.

"Dunia lama yang dibangun di atas kolonialisme dan imperialisme harus digantikan oleh dunia baru yang berkeadilan," tegasnya.

Megawati berpendapat bahwa di tengah krisis moral global, ketimpangan digital, dan konflik geopolitik yang berlarut, dunia membutuhkan nilai universal baru yang tidak berakar pada kekuasaan, tetapi pada kemanusiaan.

"Tanpa dasar moral yang kuat, dunia akan terus diwarnai pertarungan hegemoni sebagaimana perang Rusia-Ukraina dan krisis di Timur Tengah," katanya.

Sebelum seminar, Megawati telah tiba di Kota Blitar pada Jumat, 30 Oktober 2025.

Para delegasi dari berbagai negara di Asia dan Afrika yang hadir juga terlebih dahulu melakukan ziarah dan tabur bunga di makam Presiden pertama RI, Soekarno, sebagai bentuk penghormatan.[] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya