Balige - Tiga hari berpetualang keliling kota tua Balige di sela pelatihan jurnalis Festival Literasi Balige di Museum Letjen Purnawirawan TB Silalahi Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, terangkum sejumlah spot kumuhnya pusat kota Balige akibat sampah.
Berikut dua contoh spot yang berhasil dihimpun Opsi.id tentang kumuhnya pusat kota Balige yang turut merusak keindahan dan kenyamanan kota bermoto `tampakna do rantosna, rimni tahi do gogona`.
1. Pelabuhan Muliaraja Napitupulu
Pelabuhan ini berada di tengah kota Balige dan sudah beroperasi sejak zaman dahulu sebagai sandaran kapal penyeberangan ke Pulau Samosir.
Saat ini memang terpantau sedang proses finishing pembangunan dermaga. Namun progresnya telah berangsur tuntas yang kabarnya menelan biaya ratusan miliar dari anggaran pemerintah pusat.
Sampah plastik di bibir pantai Pelabuhan Balige, Rabu, 27 Juli 2022. (Foto: Opsi/Jumpa Manullang)
Dari sisi kebersihan, di sepanjang Jalan Bukit Barisan terlihat saluran drainase kota diisi tumpukan sedimentasi dan sampah anorganik. Seperti sampah plastik yang tentu tak akan terurai walaupun puluhan tahun.
Paling seru, persis di depan pintu masuk gerbang pelabuhan telah berdiri pula warung tempat berjualan sarapan. Pemandangan itu turut melengkapi kekumuhan lokasi yang telah dipoles bangunan ratusan miliar.
Masih di seputaran dermaga, sampah jenis botol air mineral turut berpartisipasi mengotori bibir pantai pelabuhan.
2. Kantor Pemerintah
Kasus serupa ternyata bukan di pelabuhan saja. Kantor Pemerintah Kabupaten Toba tempat pelayanan masyarakat mengurus segala kebutuhan administrasi dan lainnya, pun turut berlomba menghiasi kekumuhan kota yang tentu mengundang rasa jenuh dan ketidaknyamanan para pengunjung.
Sampah plastik di drainase dan lalang di depan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Atap Kabupaten Toba pada Rabu, 27 Juli 2022. (Foto: Opsi/Jumpa Manullang)
Salah satunya kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Atap Kabupaten Toba, tampak tidak mau kalah dengan tetangganya.
Jika Anda tidak percaya, silakan saksikan drainase dan taman kantor itu, terlihat disemaki sampah plastik dan tumbuhan ilalang liar.
Camat Balige Pantun Josua Pardede, saat dihubungi Opsi.id belum bersedia memberikan jawaban secara detail mengapa sampah dan lalang dibiarkan mengotori kota itu.
Pantun dengan jawaban singkat hanya memberi jawaban tujuh kata.
"Selamat siang. Sebentar ya, nanti saya respons," tulis Pantun lewat pesan gawainya, Rabu 27 Juli 2022. []