Pilihan Selasa, 31 Mei 2022 | 12:05

Menanam Pohon di Kawasan Danau Toba, Citra atau Peduli? Awas Terbakar Lagi

Lihat Foto Menanam Pohon di Kawasan Danau Toba, Citra atau Peduli? Awas Terbakar Lagi Presiden Jokowi menanam pohon di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara pada 2016 lalu. (Foto: Setkab)
Editor: Tigor Munte

Medan - Menanam pohon adalah hal baik. Banyak manfaat dari pohon yang tumbuh di lingkungan kita. Termasuk jika itu dilakukan di Kawasan Danau Toba.

Itu sebabnya Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang mengapresiasi perusahaan swasta PT Astra menanam pohon di Hariara Pohan, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara pada Senin, 30 Mei 2022. 

Kata Martua, penanaman pohon di Samosir bisa mengurangi emisi karbon di atmosfer dan mencegah terjadinya perubahan iklim. 

Disebutnya, penanaman pohon merupakan bentuk kecintaan, dan kepedulian terhadap bumi. 

Hutan kata dia, berperan sebagai penyangga kehidupan dan sekaligus memenuhi kebutuhan pangan, ketersediaan air, sebagai sumber energi, sebagai sarana rekreasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

Pihak Astra dalam kegiatan itu menyebut akan menanam 139.700 pohon di areal seluas 125 hektare di Kabupaten Samosir. 

Pohon yang akan ditanam terdiri dari 17.820 tanaman kehutanan (Pinus, Cemara), 11.880 pohon buah (Alpukat dan Nangka), dan 11.000 kopi. 

Usai penanaman pohon, dilanjutkan dengan penandatanganan MoU pemkab dengan perusahaan swasta serta pihak kehutanan serta ditandai dengan pemukulan gondang.

Kegiatan ini mendapat kritik dari pegiat lingkungan di Kawasan Danau Toba, Wilmar Eliaser Simanjorang.

“Menanam ok, tapi merawat? Lalu tiap tahun kebakaran, kebakaran kebakaran. Sedih melihat Danau Toba menjerit kesakitan,” tukas Bupati Samosir pertama itu dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 31 Mei 2022.

Wilmar menilai, banyak pihak atau lembaga melakukan penanaman pohon terutama di Kawasan Danau Toba memiliki sejumlah motivasi.

Di antaranya, sebagai ajang pencitraan, peduli lingkungan, dan peduli Toba.

Namun kemudian yang menjadi persoalan menurut Wilmar, setelah melakukan penanaman pohon tidak ada perawatan.

“Tak ada yang bertanggung jawab untuk memelihara,” kata dia.

Kegiatan penanaman pohon di Kabupaten Samosir, 30 Mei 2022. (Foto: Pemkab Samosir)

Persoalan lainnya adalah pohon ditanam di lahan yang tidak sesuai dengan jenis pohon yang ditanam serta ditanam tidak tepat musim.

Bibit pohon tidak berkualitas dan dibawa dari luar Kawasan Danau Toba, sehingga sudah stres baru ditanam lagi. 

“Yang penting lembaganya sudah menanam pohon dan keluar anggaran dan bisa jalan-jalan ke Toba atas nama peduli lingkungan Kawasan Danau Toba,” katanya.

Wilmar kemudian merujuk aksi penanaman pohon di Kawasan Danau Toba oleh Presiden Jokowi. 

Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara ini melakukan penanaman pohon di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada Kamis, 3 Februari 2022. 

Jokowi menanam tanaman kacang Macadamia, yang merupakan salah satu jenis tanaman hasil hutan bukan kayu.

Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dyah Murtiningsih, mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon dilakukan di area seluas 10 hektare dengan metode teknik konservasi tanah dan air, dan agroforestri.

“Kita lihat di sini tanahnya kondisinya curam sehingga kita perlu melakukan kegiatan konservasi tanah dan air berupa terasering,” ucap Dyah.

Dyah pun berharap melalui kegiatan penanaman pohon ini, nantinya kawasan hutan lindung yang ada di sekitar Desa Simangulampe dapat terjaga dengan baik, termasuk mengurangi terjadinya erosi.

“Harapannya nanti kawasan hutan lindungnya terjaga, erosinya juga menjadi berkurang ataupun tidak terjadi erosi, dan masyarakat tetap bisa memanfaatkan hasil tanaman dari hasil rehabilitasi hutan ini. Karena kita tanam tanaman dengan jenis hasil hutan bukan kayu yang bisa dimanfaatkan buahnya atau hasil yang lainnya,” ungkap Dyah.

Juwita Sitorus, salah seorang warga yang juga petani di Desa Simangulampe, berharap kegiatan penanaman pohon ini dapat memberikan banyak manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, mulai dari meningkatnya kesejahteraan hingga terhindar dari bencana banjir.

Togu Simorangkir yang merupakan seorang aktivis lingkungan berharap kegiatan penanaman pohon ini memiliki tindak lanjut dalam jangka panjang. 

“Kita tidak hanya sekadar tahu menanam, tapi tahu kita merawat karena memang kita menyiapkan sesuatu untuk generasi kita yang mendatang ini. Jadi tanam dan rawat pohon seharusnya programnya, bukan menanam pohon saja. Kita memastikan pohon yang kita tanam itu hidup,” tutur Togu.

Presiden Joko Widodo melakukan kegiatan penanaman pohon bersama masyarakat di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, pada Kamis, 3 Februari 2022. (Foto: Diskominfo Humbahas)

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Asahan Barumun Dwi Januanto Nugroho menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan masyarakat dan kelompok tani sekitar untuk melakukan perawatan terhadap pohon-pohon yang ditanam selama tiga tahun ke depan.

“Dari fase awal perencanaan, dari fase awal sebelum kita melakukan input teknis itu sudah kita komunikasikan dengan masyarakat dalam hal ini adalah kelompok tani dan sifatnya kerja sama tiga tahun,” ucap Dwi.

Togu pada akun Facebook yang diunggah 21 Mei 2022 membuat status, dirinya mendapat laporan bahwa pohon Mangga yang ditanamnya tumbuh subur. 

Begitu juga pohon Macadamia yang ditanam Presiden Jokowi juga tumbuh dengan baik.

Di bagian atas lahan yang ditanam pada 3 Februari 2022 ini terkena musibah kebakaran lahan. 

“Semoga ke depannya bisa diantisipasi oleh Kelompok Tani Hutan Simangulampe,” tulisnya.

Togu lantas menyampaikan terima kasih kepada KTH Simangulampe dan BPDASHL Asahan Barumun yang telah merawat pohon yang ditanam di Bakkara.

“Baru kali ini pohon yang ditanam Bapak Presiden Jokowi yang tumbuh setelah selama ini ditanam secara seremonial,” tulisnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah melakukan penanaman pohon di Porsea, Kabupaten Toba, Sumatra Utara pada 20 Agustus 2016. Rombongan presiden menanam 7.500 pohon. 

Aksi serupa dilakukan Presiden Jokowi dan jajaran menteri kabinet, melakukan penanaman 1.000 batang pohon di Kebun Raya Samosir, Desa Tomok, Kecamatan Simanindo.

Presiden menanam pohon Manggis, sementara Ibu Negara menanam pohon Mangga, dan diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa menanam tanaman multiguna lainnya.

Jokowi mengajak seluruh pelajar dan masyarakat untuk bersama-sama menanam pohon dan menjaganya.

“Lihat yang ditanam Pak Jokowi dan pejabat tinggi lainnya tumbuhkah?” tandas Wilmar. 

Wilmar pun mengungkap berulangnya peristiwa pembakaran lahan di Kabupaten Samosir, seperti yang baru terjadi di lereng Gunung Pusuk Buhit pada Sabtu, 28 Mei 2022 sore. 

Asap diduga berasal dari aktivitas pembakaran oleh warga di sana. 

"Inilah masalah di Samosir dan Kawasan Danau Toba," kata Wilmar.

Dia menilai, penanggulangan bencana yang dilakukan selama ini hasilnya tak optimal. Karena kawasan sudah gosong dan juga tetap berulang. []

 

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya