Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sudah klik dengan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.
Meski demikian, Sandiaga menyebut bahwa keputusan untuk menjadikannya sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacapres) pendamping Ganjar, ada ditangan pimpinan partai. Ia juga mengungkit prestasinya sebagai cawapres di Pilpres 2019 lalu.
"Sangat klik, sangat klik secara personal tapi ini putusannya pimpinan. Secara personal sangat klik dan chemistry kita sudah memiliki tinggal nanti pertimbangan dari partai politik," kata Sandi usai menghadiri Konsolidasi Pemenangan Pemilu 2024 di kantor DPW PPP, Kota Jogja, Selasa, 29 Agustus 2023.
Ia berpendapat, PPP harus memiliki posisi tawar untuk duet sebagai cawapres PDIP di Pilpres 2024. Salah satunya dengan membuat program yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Jika kita ingin dipertimbangkan oleh PDIP, kita harus memberikan manfaat, dan kita membawa gagasan ekonomi hijau dan juga manfaat kepada masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengklaim bahwa PPP berpotensi berkontribusi mendapatkan suara sekitar 12-15 persen jika terjadi kesepakatan dengan PDIP.
"Dan menunjukkan bahwa total sekitar 12-15 persen dari potensi suara yang kita bisa kontribusikan kepada kesepakatan politik antara PPP dan PDIP itu bisa kita wujudkan," tuturnya.
Selain itu, dia juga mengungkit momen dirinya sebagai cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Pada saat itu, lanjutnya, dirinya mampu mendulang 11 juta suara di Pilpres.
Pada kesempatan itu, ia pun menyampaikan sikap optimistisnya untuk bisa kembali meraih suara itu di Pilpres 2024 mendatang.
"2019 alhamdulillah pada karier politik saya yang masih muda waktu itu bisa membawa kontribusi yang signifikan. Nah ini kalau kita konversi kepada PPP, ini PPP bisa mencapai target 11 juta suara dan ini juga bisa memberikan kontribusi kepada kerja sama politik kita dengan PDIP," ucap Sandiaga Uno.[]