Jakarta - Kawasan Barat pulau Jawa diguncang gempa dengan skala 6.7 magnitudo pada Jumat sore, 14 Januari 2022. Getaran gempa dikabarkan terasa hingga kawasan Depok, Bogor, dan Lampung.
Dalam mengukur kekuatan gempa bumi, dikenal tiga istilah satuan ukuran yaitu Skala Richter, Magnitudo dan Modified Mercally Intensity (MMI).
Mengutip info dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Skala Mercalli diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Pixabay)
Sementara Skala Richter merupakan pengukuran getaran gempa yang pertama kali dikembangkan oleg Charles Richter pada tahun 1930-an. Saat itu, skala ini digunakan saat terjadi gempa di California Selatan.
Dalam pengembangannya, Skala Richter kemudian digunakan daerah lain, namun hal ini tidak cocok karena pengukuran ini hanya berlaku pada rentang frekuensi dan jarak tertentu.
Lantaran itu, terjadi pengembangan ide dari Richter tentang adanya besaran baru, yaitu Magnitudo Lokal (ML) atau sering disebut Skala Richter, Maganitude Bodywave (mb), Bodywave Magnitude (mB) dan Magnitudo Gelombang Permukaan (Ms).
Pada dasarnya, perhitungan Magnitudo sendiri merupakan adopsi dari Skala Richter tetapi lebih rinci.
Perhitungan yang dimiliki oleh Magnitudo lebih luas dibandingkan dengan Skala Richter.
Baca juga: Gempa Bumi 6,7 M di Banten, Terasa hingga Jakarta dan Lampung
Baca juga: BMKG Ungkap Fakta-fakta Seputar Gempa 6,7 M di Sumur, Banten
Hal ini dikarenakan perhitungan Magnitudo didasarkan pada perpindahan partikel batuan tanah di mana sensor dipasang. []