Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sempat mengemukakan sebuah pendapat pepatah di depan anak buahnya, perihal ikan busuk mulai dari kepala. Hal itu ia lontarkan tahun lalu di hadapan para anggota polisi di Lembang, Jawa Barat, Rabu, 27 Oktober 2021.
Menurutnya, jika anggota polisi bertindak menyimpang, bahkan tersandung tindak pidana, maka akan merugikan nama organisasi Korps Bhayangkara.
Untuk itu Kapolri meminta jajaran kepolisian harus bertindak tegas atas semua pelanggaran anggota demi menjaga muruah organisasi ini.
“Terhadap anggota yang melakukan penyimpangan dan itu berdampak kepada organisasi, maka saya minta kepada rekan-rekan jangan ragu melakukan tindakan tegas. Kalau ada yang tidak mampu, kalau tidak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi,” kata Kapolri tahun lalu, dikutip Opsi, Sabtu, 23 Juli 2022.
Baca juga: Pertaruhan Jabatan Kapolri dalam Kasus Kematian Brigadir J
"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Artinya, kalau kita ingin merubah, maka jadilah teladan. Pimpinan harus jadi teladan. Baru di bawahnya juga akan menjadi lebih baik, karena tidak mungkin kita memulai dengan yang baik kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri," ucapnya menambahkan.
Menurut Jenderal Sigit, pada saat setiap divisi merasa sudah menjadi lebih baik. Namun, di sisi bersamaan melihat di bawah nyatanya belum bisa menyesuaikan dengan program-program yang dicanangkan, maka para anggota polisi sendiri harus bisa mengambil langkah-langkah.
Baca juga: Lemkapi: Sebentar Lagi Ada Tersangka Kasus Penembakan Brigadir J
"Yang baik kita berikan reward, terhadap yang buruk kita berikan punishment, " tutur mantan Kapolda Banten itu.
Kapolri menilai, itu semua harus dimulai dari diri pribadi masing-masing. Terpenting adalah pucuk pimpinan tertinggi harus bisa diteladani oleh anak buahnya.
Sebab, ini adalah era di mana para pemimpin besar sudah harus mengimplementasikan pepatah itu. Tentu yang baik harus dipetik.
"Tapi yakini bahwa kalau itu kita lakukan dengan penuh keikhlasan, maka rekan-rekan akan mendapatkan buahnya, buah dari suatu keikhlasan, dan itu bentuknya tentunya berbeda-beda, terkait dengan hubungan dengan masyarakat akan membuat masyarakat menjadi percaya," tutur Sigit.
"Terkait dengan keberadaan publik, publik akan menjadi percaya. Terkait hubungan kita dengan anggota, anggota akan semakin setia dan loyal kepada pimpinannya," lanjutnya.
Kapolri menegaskan, hal yang ia kemukakan di atas bukan hanya sekadar teori yang diucap, tapi harus benar-benar dipraktikkan.
"Tolong ini betul-betul bisa diimplementasikan, bukan hanya sekadar pepatah, bukan hanya sekadar teori, tapi bagaimana kemudian diimplementasikan," kata Kapolri. []