News Kamis, 16 Desember 2021 | 12:12

Menkes Deteksi Lima Kasus Probable Omicron di Indonesia, 3 WNA China Dikarantina

Lihat Foto Menkes Deteksi Lima Kasus Probable Omicron di Indonesia, 3 WNA China Dikarantina Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (foto: YouTube).

Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya mendeteksi lima kasus probable tertular Covid-19 varian baru Omicron di Indonesia, yang melibatkan pelaku perjalanan internasional warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara China.

"Jadi belum pasti Omicron, tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi khusus, istilahnya S-gene target failure (SGTF), kita mendeteksi lima kasus yang probable Omicron," kata Menkes Budi saat menyampaikan keterangan pers perkembangan Covid-19 dikutip Opsi di Jakarta, Kamis, 16 Desember 2021.

Budi menjelaskan, lima orang suspek itu di antaranya dua kasus berasal dari WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Menurut dia, keduanya kini sedang menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet.

Sementara t​​​iga kasus probable lainnya berasal dari WNA asal China yang berkunjung ke Manado dan sekarang dikarantina di Manado.

"Lima orang ini masih sifatnya probable karena baru dites PCR dengan marker khusus, dan sampel PCR yang positif dari lima kasus probable ini sudah dikirim ke Balitbangkes dan sedang bergulir tes genom sekuensingnya," katanya.

Menurut Budi, hasil penelitian genom sekuensing lima suspek tersebut akan dilaporkan hasilnya dalam waktu tiga hari ke depan untuk memastikan apakah positif tertular Omicron atau bukan.

Budi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Terpenting, kata dia, menjaga kewaspadaan dengan patuh pada protokol kesehatan.

"Terutama memakai masker dan menjaga jarak. Jangan berkerumun," katanya.

Menkes juga meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas perjalanan ke luar negeri yang tidak penting. Sebab, kasus Omicron di sejumlah negara sedang meningkat cepat.

"Di Inggris yang semula cuma sepuluh per hari, naik 100-an per hari, sekarang sudah 70 ribu per hari, lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli," kata Menkes Budi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya