News Rabu, 05 Juli 2023 | 17:07

Menkes Gunadi Ungkap Empat Langkah Menghadapi Endemi Covid

Lihat Foto Menkes Gunadi Ungkap Empat Langkah Menghadapi Endemi Covid Menkes Budi Gunadi. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Pengumuman Presiden Jokowi, bahwa pandemi Covid-19 ke endemi resmi pada Rabu, 21 Juni 2023 lalu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun merasa lega setelah menerima rapor dari bosnya.

“Presiden akhirnya kasih rapor saya, ‘Sudah selesai tugasnya, sudah ke endemi’,” ujar dia dalam Podkabs di kanal YouTube dan Spotify Sekretariat Kabinet, Rabu, 5 Juli 2023.

Dia kemudian menekankan empat hal penting dalam menghadapi endemi. Pertama, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan masing-masing.

“Itu sebenarnya intervensi kesehatan yang paling bagus, paling berhasil kalau masyarakat sudah menjaga kesehatannya sendiri-sendiri, bukan diintervensi dari luar,” ujarnya.

Kedua, kesiapan alat surveilans atau alat untuk mendeteksi penyakit. Menteri Gunadi menyampaikan, saat ini pihaknya telah menyediakan alat deteksi Covid-19 di berbagai apotek sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk mendeteksi penyakit tersebut.

BACA JUGA: Menko PMK: Jika Endemi, Penanganan Covid-19 Sama Seperti Penyakit Biasa

“Dijual di apotek-apotek, jadi kalau orang mau tes nggak usah ke lab saja tapi bisa juga pakai rapid test antigen,” ujarnya.

Ketiga, kesiapan fasilitas dan alat kesehatan serta obat-obatan atau antivirus. Menteri Gunadi menyampaikan, selain layanan kesehatan dan obat-obatan di rumah sakit, saat ini juga telah tersedia layanan telemedicine.

“Sekarang antivirus itu kalau dia (pasien) nggak ke rumah sakit bisa dibeli juga di apotek dengan resep dokter, ada namanya paxlovid, molnupiravir, favipiravir itu sudah siap. Jadi kalau kena (Covid-19) bisa mau (perawatan) di rumah bisa pakai obat itu. Atau kalau mau di rumah sakit, kita juga sudah siapin,” katanya.

Terakhir, Menkes menekankan mengenai pentingnya vaksinasi, terutama bagi kelompok masyarakat yang rentan.

“Vaksinasi itu tetap diberikan untuk orang-orang yang memiliki komorbid atau berisiko tinggi, immunocompromised, dan yang pertama kali belum pernah divaksinasi,” tandasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya