News Senin, 13 Juni 2022 | 16:06

Menkes Mengkonfirmasi 8 Kasus Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia

Lihat Foto Menkes Mengkonfirmasi 8 Kasus Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Ist)

Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi terdapat delapan kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia hingga hari ini, Senin, 13 Juni 2022.

"Sudah ada 8 kasus di Indonesia, 3 di antaranya imported case. Kedatangan luar negeri dari Mauritus, Amerika Serikat, dan Brasil yang datang pada saat acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (23-28 Mei 2022) di Bali," kata Budi di Kantor Presiden, Jakarta, seperti dikutip, Senin, 13 Juni 2022.

Sedangkan lima kasus lainnya adalah transmisi lokal. Empat kasus transmisi lokal tersebut terdeteksi di Jakarta, dan satu kasus lainnya terdeteksi di Bali, yang merupakan tenaga medis yang datang dari Jakarta.

"Jadi memang transmisi lokal ini sudah terjadi di Jakarta," ujarnya.

Dia mengungkapkan, dari delapan orang yang tertular BA.4 dan BA.5, hanya satu orang yang bergejala sedang dan belum mendapat suntikan vaksin dosis ketiga atau booster.

Sementara itu, tujuh orang terinfeksi lainnya sudah mendapat booster dan mengalami infeksi dengan gejala ringan dan tanpa gejala.

"Jadi pemerintah sangat mendorong masyarakat untuk vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster, serta tetap jalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah," tuturnya.

Lebih lanjut, Menkes menjelaskan beberapa negara di dunia sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 dengan penyebabnya adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Berdasarkan pengamatannya mengenai perkembangan kasus serupa di dunia, ditemukan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus.

Namun puncak dari kenaikan kasus, tingkat hospitalisasi, dan tingkat kematian jauh lebih rendah dibandingkan dari subvarian Omicron yang sebelumnya sudah terdeteksi.

"Kami juga amati khususnya di Afrika Selatan, di mana varian BA.4 dan BA.5 ini pertama kali teridentifikasi, dan hasil pengamatan kami puncak dari penularan BA.4 dan BA.5 ini sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron," kata dia.

"Kasus hospitalisasinya juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya sepersepuluh dari Delta dan Omicron," ucap Menkes Budi menambahkan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya