News Jum'at, 04 November 2022 | 12:11

Menkes Targetkan 50 Persen Obat dan Alkes Diproduksi di Dalam Negeri

Lihat Foto Menkes Targetkan 50 Persen Obat dan Alkes Diproduksi di Dalam Negeri Obat dan alkes. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan 50 persen obat dan alat kesehatan bisa diproduksi di dalam negeri.

Kementerian Kesehatan pada Tahun 2022 menganggarkan belanja alat kesehatan dan obat-obatan sekitar Rp 38 triliun. 

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 17 triliun dialokasikan untuk belanja obat, vaksin dan alat kesehatan produksi dalam negeri. 

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin pada pembukaan pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 di ICE BSD pada Kamis, 3 November 2022. 

Dalam kegiatan itu juga berlangsung penyerahan SPP bahan baku dari BPOM ke industri farmasi yang sudah melakukan change source dari bahan baku obat impor ke bahan baku lokal.

Menteri Budi pun menargetkan produksi dalam negeri dimaksud dapat terwujud pada akhir Tahun 2023. 

“Kita ingin memastikan bahwa semua vaksin, obat dan alkes sekurangnya 50 persen bisa diproduksi di dalam negeri. Tadi kita sudah melihat tanda tangan MoU dari produk bahan baku obat yang tadinya impor, kita sudah dorong agar dapat membeli bahan baku dalam negeri,” ujar Menteri Budi.

Baca juga: 

Menkes Tegaskan Obat Gangguan Ginjal Akut Diberikan Secara Gratis

Dikatakan, dibutuhkan komitmen yang kuat tidak hanya dari pemerintah, namun juga dari pelaku sektor industri. 

Pihaknya akan memberikan insentif bagi industri untuk dapat membangun vaksin dan alat kesehatan di dalam negeri.

Menteri Budi juga mendorong kemampuan industri Indonesia memproduksi vaksin dengan teknologi mRNA. 

Ke depan teknologi ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan indonesia dalam merespons pandemi selanjutnya.

“Sehingga ke depannya, pembuatan vaksin yang tadinya membutuhkan waktu tahunan, kita bisa membangun vaksin dalam 100 hari sudah bisa masuk uji klinis, bisa kita capai dengan kemampuan yang ada di negara kita” ujarnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya