Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh sekitar enam persen dalam beberapa waktu ke depan dengan adanya efisiensi.
"Semua ini masalahnya efisiensi dan kalau kita semua kerja holistik terpadu, saya yakin akan bisa dilakukan dengan baik," kata Luhut dalam acara Pelaporan SPT Tahunan oleh Pejabat Negara di Jakarta, Selasa, 8 Maret 2022.
Menurutnya, efisiensi saat ini telah dilakukan oleh berbagai kementerian/lembaga (K/L), di antaranya oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Sistem Informasi Mineral dan Batu bara Antar Kementerian/Lembaga (SIMBARA) dan pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pajak melalui e-filing.
Baca juga: Bahas IKN, Mohammed bin Salman Merangkul, Luhut Acungkan Jempol
Luhut menilai SIMBARA akan membuat ekonomi domestik dan keuangan negara semakin baik, karena akan hampir tidak ada lagi penyalahgunaan informasi mineral dan batu bara.
Selama ini, kata dia, masih terdapat banyak laporan komoditas mineral yang tidak sesuai, sehingga dengan adanya sistem tersebut data akan diverifikasi dengan lebih baik.
Baca juga: Luhut Ungkap Agenda Presiden Jokowi dengan Delegasi Persatuan Emirat Arab
"Makanya saya rasa penerimaan negara dengan adanya sistem ini juga pasti akan melebihi target tahun 2022," ujar Luhut.
Pada akhir bulan ini, Menko Luhut menyebutkan Presiden Joko Widodo pun akan meluncurkan program belanja negara melalui e-katalog, yang merupakan bagian program Kemenkeu dalam efisiensi.
Pemerintah Jokowi mengalokasikan Rp 400 triliun untuk belanja negara melalui e-katalog dan diperkirakan bisa menyumbang tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,71 persen pada tahun ini dari perkiraan 5,2 persen. []
