Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memaparkan keberhasilan Indonesia dalam mengatasi krisis ekonomi karena pandemi Covid-19.
Airlangga mengatakan, dalam mengatasi krisis harus ada pemberian pemahaman bahwa kebijakan perlu diterapkan secara fleksibel dengan kapasitas maksimal.
"Untuk memberi pemerintah ruang kebijakan manuver yang jauh lebih besar dalam menavigasi kesehatan dan tantangan ekonomi, kami mengintegrasikan kesehatan dan kebijakan ekonomi di bawah satu koordinasi Komite Panitia Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (PC-PEN) pada Juli 2020," kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022.
Menurutnya, pemerintah melalui Komite PC-PEN kemudian merancang dan mengimplementasikan kebijakan "rem dan gas" untuk tetap menyeimbangkan kehidupan seluruh masyarakat.
Kebijakan tersebut berhasil dengan adanya penurunan kasus Covid-19 secara signifikan dan kondisi perekonomian yang sempat terkontraksi, kemudian bangkit, dan mencatat pertumbuhan yang impresif.
"Indonesia telah diakui sebagai salah satu dari 5 negara teratas di dunia dengan tingkat vaksinasi tertinggi. Kami juga telah memberikan vaksinasi lebih dari 430 juta dosis vaksin Covid-19," ujarnya.
Untuk memberikan daya tahan lebih menghadapi Covid-19, lanjutnya, pemerintah juga telah melakukan reformasi struktural domestik salah satunya melalui reformasi ekonomi berupa Omnibus Law atau yang sekarang lebih dikenal sebagai UU Cipta Kerja.
Dia berpandangan, upaya reformasi tersebut kemudian mendorong dan mempengaruhi lebih dari 70 undang-undang pada 11 klaster ekonomi, di antaranya terkait pengaturan tenaga kerja, proses perizinan, dan proses persetujuan investasi.
Airlangga menyebut, meski saat ini dunia tengah dihadapkan pada krisis pangan, energi, dan keuangan, keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi serta pemulihan ekonomi juga telah mendapatkan pengakuan dunia internasional.
"Untuk merespons krisis global, Sekretariat Jenderal PBB telah meminta Presiden Indonesia bersama dengan 5 kepala negara dan pemerintahan lainnya untuk tergabung dalam The Champions Group of Global Crisis of Response Group (GCRG)," tuturnya.
Menko juga menyampaikan berbagai potensi, strategi, dan tantangan yang dihadapi ASEAN saat ini maupun ke depannya, serta mengharapkan agar ASEAN dapat memainkan peran penting dalam perekonomian global.
"Untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan yang sangat besar ini, saya ingin menekankan bahwa ASEAN harus tetap bersatu dalam menghadapi konflik internal dan tekanan eksternal serta melakukan reformasi yang diperlukan untuk menghilangkan semua hambatan bagi pertumbuhan ekonomi kawasan," ucap Airlangga Hartarto.[]