News Rabu, 29 Desember 2021 | 21:12

Menko PMK Ungkap Ini Alasan Pemerintah Terapkan Pelonggaran di Masa Libur Nataru

Lihat Foto Menko PMK Ungkap Ini Alasan Pemerintah Terapkan Pelonggaran di Masa Libur Nataru Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: Opsi/Humas Kemenko PMK)
Editor: Yohanes Charles

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan alasan pemerintah melonggarkan kegiatan masyarakat di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Muhadjir menjelaskan, pelonggaran di masa libur Nataru ini dikarenakan kondisi Covid-19 di Indonesia yang sudah semakin membaik. 

Dia menjelaskan, data kasus konfirmasi harian nasional dalam dua minggu terakhir semakin menurun dengan rata-rata berkisar 100-300 kasus per hari.

Selain itu, tren positivity rate juga semakin rendah, yaitu di bawah satu, 0,1-0,2%. Hal ini sangat berbeda dengan situasi di tahun lalu, pada periode yang sama positivity rate kita setahun yang lalu mencapai 13,6%.

Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. WHO menetapkan ambang batas minimum angka positivity rate kurang dari 5 persen. Semakin rendah positivity rate suatu daerah semakin  membaik kondisi pandemi. 

Selain itu, capaian vaksinasi dosis pertama yang sudah mencapai 159.803.372 orang atau 76,73% dari target, dan 111.177.232 orang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau 53.38% dari target, dan untuk dosis ketiga sudah mencapai 1.303.225 atau 0.63%, dari total sasaran 208.266.720 penduduk Indonesia (Data Kemenkes, 27 Desember 2021).

"Ini yang menyebabkan kenapa kita confidence (percaya diri) untuk membuka gerakan orang secara lebih leluasa pada menjelang Natal dan Tahun Baru kali ini," ujar Muhadjir saat menyampaikan arahan dalam kegiatan Refleksi 2 Tahun Peran Muhammadiyah dalam Penanganan Pandemi, secara daring, pada Selasa 28 Desember 2021.   

Mantan Mendikbud ini berharap, pasca libur nataru kondisi Covid-19 yang melandai saat ini tetap terjaga dengan baik.

Dia meminta masyarakat agar tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah juga terus dikebut hingga mencapai target nasional.

"Harapan kita, kalau kondisi ini bisa kita maintance dengan baik. Maka tahun depan Insya Allah lebarannya bisa berjalan normal. Paling tidak bisa kita selenggarakan seperti Natal saat ini," ujarnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya