News Senin, 24 Oktober 2022 | 16:10

Menteri Bahlil Klaim Investasi IKN Tahap Pertama Akan Masuk Sebesar Rp 200 Triliun

Lihat Foto Menteri Bahlil Klaim Investasi IKN Tahap Pertama Akan Masuk Sebesar Rp 200 Triliun Para gubernur dan Presiden Joko Widodo dalam ritual adat membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Utara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022. (Foto: Twitter)

Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pada tahap pertama minimal ada Rp 200 triliun investasi yang akan masuk dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Minimal Rp200 triliun itu akan bisa kami wujudkan dalam pembangunan proyek IKN di tahap pertama," katanya dalam konferensi pers realisasi investasi di Jakarta, Senin, 24 Oktober 2022.

Dia menjelaskan sudah ada komitmen investasi dari sejumlah negara di antaranya Uni Emirat Arab (UEA), China, Korea Selatan, dan Taiwan.

"Kami targetkan pada 2023 mereka (UEA) akan masuk di IKN, yang sudah firm itu 20 miliar dolar AS, yang sudah oke. Dan mereka akan masuk IKN dan beberapa investasi di sektor yang lain," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengatakan sejumlah negara Eropa telah menyampaikan penawaran dan sebagian bahkan telah dibawa kepada Presiden Jokowi.

Bahlil menegaskan ada banyak investor yang ingin masuk dalam proyek pembangunan IKN.

Dari total investasi IKN sebesar Rp 500 triliun lebih, hanya sekitar 20 persen yang berasal dari APBN dan sisanya adalah dari investasi.

Oleh karena itu, dibutuhkan investasi swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN yang akan selesai bukan hanya dalam hitungan setahun dua tahun.

"Itu kan bukan satu tahun, dua tahun selesai, itu bisa sampai 10 tahun baru bisa selesai. Untuk tahap pertama berdasarkan masterplan, insya Allah akan sesuai dengan schedule (jadwal). Pada 2024 apa yang dicanangkan pemerintah, untuk kita upacara 17 Agustus di IKN, insya Allah akan terwujud," tuturnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah membahas rancangan peraturan pemerintah soal kemudahan berusaha di IKN. RPP tersebut ditargetkan rampung pada akhir Oktober ini.

"PP untuk insentif (IKN) di Kementerian Investasi, jadi sekarang lagi dibahas. Harusnya selesai Oktober ini, insya Allah saya akan kejar target itu," ucap Bahlil.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya