News Rabu, 25 Mei 2022 | 23:05

Menteri Muhadjir: Indonesia Dapat Menjadi Bangsa yang Tangguh di 2045

Lihat Foto Menteri Muhadjir: Indonesia Dapat Menjadi Bangsa yang Tangguh di 2045 Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. (Foto: Antara)
Editor: Tigor Munte

Bali - Presiden Jokowi telah membuka secara resmi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di Bali Nusa Dua Convention Centre, pada Rabu, 25 Mei 2022. 

Indonesia akan membagikan praktik baik dan pengalaman penanggulangan bencana kepada para delegasi.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, Indonesia yakin resiliensi atau ketangguhan hanya dapat diwujudkan apabila upaya tersebut melibatkan seluruh pemangku kepentingan kebencanaan secara berkelanjutan dan inklusif. 

Mewujudkan resiliensi berkelanjutan ini, Indonesia telah memiliki Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020-2044 sebagai komitmen jangka panjang Indonesia dalam menerapkan Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015-2030. 

“Harapannya, Indonesia dapat menjadi bangsa yang tangguh di 2045,” ujar Muhadjir.

Selain itu, Indonesia telah mengadopsi pendekatan pentaheliks berbasis masyarakat yang dikenal dengan gotong royong dalam mencapai resiliensi. 

Baca juga:

Indonesia Rawan Bencana, Jokowi: Dalam Sebulan Terjadi 500 Kali Gempa

“Kami menegaskan pentingnya kolaborasi pentaheliks, termasuk partisipasi dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media,” ujarnya.

Muhadjir menjelaskan, pada tingkat komunitas, kolaborasi tersebut diimplementasikan melalui program seperti Taruna Siaga Bencana dan Desa Tangguh Bencana.

Di sisi lain, ia menyampaikan, Indonesia juga memiliki kearifan lokal di bidang penanggulangan bencana yang sangat kaya. 

Salah satu contohnya adalah Bali, tuan rumah GPDRR yang memiliki filosofi ‘Tri Hita Karana’ atau keseimbangan hubungan antara manusia, Tuhan dengan alam.

Sementara itu, pada gelaran GPDRR ke-7 Menko PMK mengatakan, ini membantu proses pemulihan sosial-ekonomi, khususnya di Bali, dan di Indonesia.

“Menegaskan kembali kepemimpinan Indonesia dalam penanggulangan bencana di tingkat dunia. Juga merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari kepemimpinan Indonesia di tingkat internasional tahun ini, termasuk Presidensi G20, dan Forum Negara Pulau dan Kepulauan 2022,” tambahnya.

Pada akhir, Muhadjir menegaskan pentingnya untuk meningkatkan kembali kewaspadaan publik domestik terhadap pengurangan risiko bencana. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya