Daerah Jum'at, 03 Maret 2023 | 20:03

Minta Data Banjir, Kabid BPBK Aceh Barat Daya Malah Sebut Wartawan Tak Punya Otak

Lihat Foto Minta Data Banjir, Kabid BPBK Aceh Barat Daya Malah Sebut Wartawan Tak Punya Otak Ilyas, wartawan Anteroaceh.com di Abdya. (Foto: Dok pribadi).
Editor: Rio Anthony Reporter: , Syamsurizal

Blangpidie - Oknum Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya) bernama Maimun Sabri melontarkan kata-kata kasar kepada wartawan saat meminta data banjir di kawasan itu, Jumat, 3 Maret 2023. 

Hal ini dialami oleh wartawan media online Anteroaceh.com bernama Ilyas. Kalimat ini diutarakan Maimun Sabri melalui Medsos WhatsApp.

Bahkan, tanpa alasan yang jelas Aparatur Sipil Negara (ASN) ini mengaku tidak pernah takut kepada wartawan.

Dalam keterangannya, Ilyas menceritakan bahawa bahasa tidak wajar itu disampaikan oleh Maimun saat mengomentari status WhatsAppnya.

Ilyas di status WhatsApp pribadinya menuliskan "Kabid Logistik Leh Mantoeng Lam Ija Selimbot, "Data Banjir Talake Hana di Peuremen". (Kabid Logistik entah masih berselimut dengan kain, data banjir diminta tidak digubris).

"Pada status saya inilah dia berkomentar demikian. Saya sempat mempertanyakan maksud balasan status itu, kemudian Maimun Sabri menghapus semua pesan yang dikirimnya kepada saya. Namun, semua pesan yang sudah dihapus sudah terlebih dulu saya screenshot," kata Ilyas.

Ilyas menambahkan, balasan Maimun Sabri terhadap status WhatsaApnya yakni,"Hy, munyo keumeung data Jak lapangan, bek preh di rumoh mantong, kah Pike Len budak kah, marit beuna utak bacut, kah Pike Len lage peugawai Laen takot keu wartawan. Jika diartikan kalimat Kabit ini yakni, "Hai, kalau mau data turun ke lapangan, jangan tunggu di rumah saja, kamu pikir aku ini budak kamu, bicara harus ada otak, kamu pikir aku seperti pengawai lain takut kepada wartawan.

"Kalimat itu sempat dihapus, tapi saya sudah screenshot," ucap Ilyas.

Mendapat komentar itu, Ilyas kembali mengirimkan balasan, namun balasan yang dikirim hanya centang satu.

Diduga Maimun Sabri memblokir nomor Ilyas. Karena WhatsApp sudah diblokir, Ilyas berusaha menghubungi Sabri melalui nomor telepon seluler, untuk menanyakan maksud semua komentar WhatsApp termasuk bahasa harus punya otak.

"Saya telpon juga tidak diangkat saat itu. Saya duga nomor saya di blokir," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya