News Selasa, 12 Juli 2022 | 16:07

Minta Erick Thohir Tegas, DPR: Banyak BUMN Buat Kerugian dan Pengeluaran Jumbo

Lihat Foto Minta Erick Thohir Tegas, DPR: Banyak BUMN Buat Kerugian dan Pengeluaran Jumbo Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto: Opsi/Istimewa)

Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono Bangun menilai kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam memimpin Kementerian BUMN selama ini layak untuk diapresiasi. 

Hal itu mengingat selama tiga tahun terakhir, BUMN telah berkontribusi memberikan penghasilan kepada negara sebesar Rp 1.200 triliun.

Maka dari itu, dia berpandangan bahwa BUMN-BUMN penyumbang laba dan dividen bagi negara harus diberikan reward atas kerja kerasnya selama ini, agar semakin terpacu dalam memberikan pelayanan terbaiknya. 

"Kinerja Menteri BUMN layak diapresiasi, dan BUMN-BUMN penyumbang laba dan dividen bagi negara harus diberikan reward agar lebih berpacu dan dihargai," kata Rudi seperti mengutip Parlementaria, Selasa, 12 Juli 2022.

Meski dinilai telah bekerja dengan baik, dia mengingatkan agar Kementerian BUMN tidak lantas berpuas diri.

Musababnya, kata dia, selama ini banyak BUMN dan anak perusahaannya yang masih terus mengalami kerugian dengan pengeluaran yang besar, sehingga harus meminta tambahan anggaran melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Tapi juga ingat masih banyak BUMN dan anak cucu BUMN yang membuat kerugian dan pengeluaran jumbo. Sehingga jika dihitung secara kasarnya, BUMN yang untung triliunan dan menyumbang untuk negara ada beberapa, tapi lebih banyak lagi BUMN yang merugikan negara dan harus ditutupi juga dengan PMN dari negara," ujarnya.

Lebih lanjut, politisi Partai NasDem ini meminta Erick Thohir untuk dapat melihat kinerja BUMN secara menyeluruh dan menindak tegas perusahaan pelat merah dan anak perusahaannya yang masih menimbulkan kerugian bagi negara. 

"Jadi harus ada tindakan tegas dari Menteri BUMN dalam melihat kinerja seluruh BUMN. Tidak hanya beberapa BUMN, tapi ke anak dan cucu yang menggerogoti keuntungan induk BUMN selama ini," ucap Rudi Bangun.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya