Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak semua pihak agar dukungan kepada calon presiden (Capres) dibawa dengan suasana santai bukan dengan bermusuhan.
Khususnya hal ini disampaikan Mahfud kepada alumni Universitas Islam Indonesia, dalam video orasi kebangsaannya pada pelantikan IKA UII Provinsi Bengkulu, Rabu, 7 Juni 2023.
"Saya tahu masing-masing punya (Capres) yang didukung, silakan, tetapi bawa itu semua dengan santai, bukan dalam rangka bermusuhan. Kompetisi yang sehat tidak apa-apa, saling mengerti, sehingga tidak ada masalah (yang ditimbulkan)," kata Mahfud MD.
Mahfud MD awalnya direncanakan akan memberikan orasi kebangsaan pada pelantikan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia Provinsi Bengkulu Selasa malam 6 Juni 2023.
Namun pada waktu yang sama, ternyata Menko Mahfud harus mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan lawatan ke Malaysia, Pun begitu, ia tetap menyampaikan orasi kebangsaannya lewat kiriman video.
Menko Polhukam menyebutkan punya pilihan politik yang berbeda merupakan hal yang lumrah, namun dalam mengapresiasikannya harus tetap pada koridor, dan juga tidak boleh pula apresiasi dukungan itu dihalang-halangi.
"Saya ingat pesan dalam dunia politik dan demokrasi, selalu dikatakan Gus Dur, Anda boleh tidak sependapat boleh tidak mendukung seseorang, tapi jangan sekali-kali menghalangi haknya, untuk berpendapat dan menyatakan sikap," ujarnya.
Dia menjelaskan, walaupun berbeda pilihan politik atau dukungan, tentunya semangat semua pihak tetap sama yakni menyuguhkan sosok-sosok terbaik untuk memimpin negeri, baik sebagai presiden, anggota legislatif maupun kepala daerah.
"Tujuannya sama, memilih yang terbaik, maka siapa pun yang terpilih harus didukung," tuturnya.
"Penting menjaga bangsa ini, jangan sampai kepentingan perorangan atau kelompok malah merusak bahkan menghancurkan negara," ucap Mahfud.[] (Antara)