Jakarta - Film horor yang menimbulkan rasa tegang dapat membuat jantung berdebar lebih cepat dari biasanya, apalagi ketika adegan-adegan jumpscare muncul di layar lebar.
Lantas, apakah pengidap penyakit jantung tidak boleh menonton film horor?
Dokter jantung dr. Azlan Sain mengatakan bahwa semua tergantung dari kondisi setiap individu.
Dia tidak menampik bahwa menonton gambar-gambar mengerikan atau film horor dapat memicu pikiran dan perasaan yang tidak diinginkan, serta meningkatkan tingkat kecemasan atau kepanikan.
Bahkan, menonton film horor yang mencekam dan menegangkan dapat meningkatkan kepekaan terhadap rangsangan yang menimbulkan kejutan.
Hal ini dapat meningkatkan denyut jantung secara tiba-tiba, yang pada akhirnya tentu akan meningkatkan kerja jantung, sehingga risiko serangan jantung pada mereka yang punya faktor risiko tetap saja ada.
"Namun, sebetulnya mekanisme ini terjadi hanya sementara saja sehingga kemungkinan terjadi serangan jantung sangat kecil," kata dia dikutip dari Antara, Kamis, 6 Oktober 2022.
Dia menjelaskan aktivitas sehari-hari yang sebaiknya dihindari jantung adalah aktivitas yang melebihi beban kerja tubuh, misalnya mengangkat beban yang terlalu berat, apalagi bila dipaksakan melebihi kemampuan tubuh.
Penderita penyakit jantung juga diminta untuk menghindari rasa cemas serta emosional yang berkepanjangan.
"Merokok dan mengonsumsi alkohol harus dihindari, begitu juga olahraga yang dipaksakan di luar kemampuan tubuh," katanya.
Olahraga yang disarankan adalah aerobik yang dilakukan dengan gerakan berulang-ulang, intensitas ringan, dan waktu melakukannya panjang atau berkelanjutan. Olahraga aerobik bisa dilakukan secara rutin tiga hingga lima kali setiap pekan.
Durasi olahraga setiap pekan yang dianjurkan adalah 150 menit, bila olahraga dijadwalkan lima hari dalam sepekan, maka durasi per hari adalah 30 menit. []