News Senin, 25 Juli 2022 | 18:07

Moeldoko Klaim Ekonomi Indonesia Relatif Baik: Pertumbuhan Kita Masih Cukup Tinggi

Lihat Foto Moeldoko Klaim Ekonomi Indonesia Relatif Baik: Pertumbuhan Kita Masih Cukup Tinggi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat, 22 April 2022. foto: Kantor Staf Presiden.

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mengklaim ekonomi Indonesia relatif baik di tengah situasi perekonomian global yang sedang tidak baik-baik saja, karena meningkatnya harga komoditas energi dan pangan di pasar mancanegara.

"Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kondisi lingkungan global memang tidak sedang baik, dan kondisi ekonomi nasional kita relatif cukup baik karena pertumbuhan kita masih cukup tinggi dibandingkan negara-negara lain," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin, 25 Juli 2022.

Mengutip data pertumbuhan ekonomi Indonesia, lanjut dia, pada kuartal I 2022 yang mencapai 5,01 persen (year on year/yoy). Kemudian, inflasi Indonesia juga masih terkendali.

Hal itu berbeda dengan indeks harga konsumen di beberapa negara lain yang melambung tinggi imbas fluktuasi harga komoditas global.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia hingga Juni 2022 sebesar 4,35 persen (yoy).

Dia mengatakan Pemerintah Indonesia sudah berupaya keras untuk mengendalikan harga komoditas di pasar domestik, agar tidak berimbas kepada inflasi dan daya beli masyarakat.

"Di antaranya, harga minyak kemarin yang masih tidak stabil dan Alhamdulillah sekarang sudah menuju stabil," ujarnya.

Moeldoko mengungkapkan, menurut survei Bloomberg, Indonesia memiliki risiko yang kecil yakni 3 persen untuk masuk ke resesi ekonomi.

"Bahkan Bloomberg sudah memperkirakan, melakukan rangking beberapa negara sampai dengan 15 negara yang memiliki risiko ekonomi yang menuju worst (terburuk)," tuturnya.

Pernyataan Moeldoko tersebut untuk merespons hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 27 Juni-5 Juli 2022.

Hasil survei LSI menunjukkan bahwa 64 persen responden puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Tingkat kepuasan dari survei tersebut menurun tipis dibandingkan hasil survei LSI sebelumnya yang sebesar 67 persen.

"Jadi kalau sekarang ada penilaian seperti itu memang masyarakat melihat bahwa ada beberapa komoditas yang sedang naik tetapi pemerintah sudah bekerja untuk menurunkan itu," ucap Moeldoko.

Rincian hasil survei LSI periode 27 Juni-5 Juli 2022 adalah sebesar 64 persen responden merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo, kemudian 13,5 persen responden merasa sangat puas dengan kinerja Presiden, dan 50,5 persen responden merasa cukup puas.

Lebih lanjut, sebesar 27,2 responden mengatakan kurang puas, 5,9 persen mengatakan tidak puas sama sekali, dan sebesar 2,9 persen mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya