Banda Aceh - Pemilihan Calon Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Aceh, akan berlangsung sejak 19-22 Juli 2024 mendatang. Sejumlah kandidat mulai bermunculan untuk menggantikan kepemimpinan H Muzakir Manaf (Mualem).
Perjalanan 2 periode memimpin sejak 2013, Mualem berhasil membawa kemajuan ditubuh Gerakan Pendidikan Kepanduan tersebut.
Diyakini dapat meneruskan programnya, Mualem menyatakan dukungan penuh kepada H Djufri Efendi sebagai bakal calon Ka.Kwarda Aceh berikutnya.
"Ini penting saya sampaikan, bukan mencampuri haknya para utusan Musda, pandangan objektif saya yang telah melampaui 2 periode masa bakti. Jangan sampai kualitas kegiatan kepramukaan di Aceh menurun," kata Mualem seperti mengutip keterangannya, Selasa, 21 Mei 2024.
"Sosok yang tepat untuk menjadi Ketua Pramuka Aceh periode mendatang adalah Cut Bang Djufri. Bahkan telah saya tugaskan maju. Dia telah membuktikan dirinya mampu. Munas XI Gerakan Pramuka kita laksanakan dengan baik, bahkan Provinsi Aceh mendapat pujian dari Nasional. Pelaksanaan Munas di Aceh, terbaik dalam sejarah Gerakan Pramuka. Peran beliaulah, Tentunya semua atas dukungan Pemerintah Aceh, media dan semua kita," sambung mantan Panglima GAM tersebut.
Diketahui, saat ini Djufri Efendi menjabat ketua harian Kwarda Aceh, aktif sebagai peserta didik Pramuka sedari Gugus Depan Wilayah L019/L020 Kota Langsa.
Praktik kepemimpinan diasah mulai dari Pimpinan Regu, Pratama, Pimpinan Sangga, Pradana, Andalan Cabang, Daerah, dan Ka Puslitbang Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Pernah sukses berkiprah didunia politik sebagai Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Aceh pada masa jayanya parpol besutan Yusril Ihza Mahendra kala itu.
Pengalaman Pramuka tingkat Internasional didapatkan sejak masih peserta didik era 1970-an. Dia juga terlibat hampir setiap pelaksanaan kegiatan Internasional, hingga 2023 dipercayai sebagai Indonesia Contingency Management Team (CMT) pada Jambore Dunia ke 25 di Korsel.
"Saya siap maju sebagai calon Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Aceh 2024-2029" ucap Djufri pada Selasa, 21 Mei 2024.
Kandidat lain sempat bermunculan di media sosial, namun belum menyatakan secara resmi maju sesuai syarat pada AD-ART Gerakan Pramuka, yakni Azwardi, dan Syaridin. sementara Iskandar Zulkarnain menyatakan tidak mencalonkan diri karena sedang memimpin BPKS di Sabang.[]
