News Minggu, 03 April 2022 | 20:04

Muhammadiyah Klarifikasi Kehadiran Dr. Sriyatin di Sidang Isbat Kemenag

Lihat Foto Muhammadiyah Klarifikasi Kehadiran Dr. Sriyatin di Sidang Isbat Kemenag Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. (foto: RM.id).
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu`ti menyampaikan klarifikasi terkait kehadiran Dr Sriyatin di acara sidang isbat yang digelar Kementerian Agama untuk penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah/2022 Masehi. pada Jumat, 1 April 2022 lalu.

Mu`ti lewat Twitter yang terlihat diunggah pada Minggu, 3 April 2022 menyebutkan bahwa tidak ada surat dari Kementerian Agama kepada PP Muhammadiyah dan kepada Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah untuk menghadiri sidang isbat.

Dia menyebut, prosedur di Muhammadiyah, untuk tertib organisasi, semua yang mewakili PP Muhammadiyah di forum resmi harus membawa surat tugas resmi dari PP Muhammadiyah/Majelis sesuai surat undangan.

"Karena tidak ada undangan dan tidak ada surat tugas, keikutsertaan Dr Sriyatin tidak mewakili dan tidak merupakan representasi resmi PP Muhammadiyah," tulisnya.

Mu`ti mengakui pihaknya mendapatkan informasi surat Kementerian Agama kepada Kepala Pengadilan Agama Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tanggal 21 Maret 2022 agar menugaskan Dr Sriyatin untuk menghadiri sidang isbat. 

"Jadi kehadiran beliau dalam sidang isbat tidak mewakili PP Muhammadiyah," ujarnya menegaskan. 

Baca juga: Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh pada Minggu, 3 April 2022

Sebelumnya, Kementerian Agama menekankan, keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam menentukan awal Ramadhan 1443 H bertepatan 3 April 2022, diawali dengan mendengar masukan dari berbagai pihak.

Disebutkan, keputusan diambil setelah mendengarkan laporan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Adib ihwal hasil hisab dan rukyatul hilal. Menag disebut juga telah minta masukan dari perwakilan ormas.

"Sebelum menetapkan awal Ramadhan, Menag selaku pimpinan sidang telah meminta pertimbangan dari berbagai ormas Islam," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Jaidi dalam keterangan tertulis di situs Kementerian Agama.

Perwakilan Lembaga Falakiyah NU dan Majelis Tarjih Muhammadiyah disebutkan mengikuti sidang isbat secara daring, sedangkan perwakilan Persis hadir di Auditorium HM Rasjidi gedung Kemenag yang menjadi lokasi sidang isbat. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya