Jakarta - Grup band cadas asal Banjarmasin, Muram, mengentak jagat musik keras Indonesia dengan rilisan album perdana bertajuk Raung Selatan . Karya yang diluncurkan bekerja sama dengan label demajors itu, tersedia dalam format fisik dan digital.
Muram sendiri merupakan band rock yang lahir di kota seribu sungai, Banjarmasin, pada tahun 2019 silam. Beranggotakan Gorey, Feriza, Awlia, dan Odien, unit cadas ini sukses merilis dua buah lagu yang masing-masing berjudul Jangan Muram dan Rimba Membara.
Dalam album berisi total 12 lagu ini, Muram menjajakan musik dengan lirik dengan gagasan tentang kegelisahan sekaligus kesenangan bagi para penikmat musik keras.
"Raung Selatan kami artikan sebagai teriakan dari Selatan, album yang mewakilkan kegelisahan sekaligus berbagi kesenangan. Seimbang!" ujar vokalis Ari ‘Gorey’ Sutrisno, dikutip Opsi pada Jumat, 17 Desember 2021.
Secara spesifik, album ini berbicara tentang apa yang Muram rasakan terkait isu-isu sosial, seperti protes terhadap perusakan serta pembakaran hutan, kejadian penikaman, bersenang-senang dengan teman-teman, dan bahkan kisah fiksi ilmiah, seperti lagu Beskar yang juga menjadi focus track dalam perilisan album.
"Lagu Beskar diinspirasi oleh serial The Mandalorian . Trek ini pun begitu spesial karena kami mendapat kesempatan emas untuk berkolaborasi dengan Iga Massardi dari Barasuara," tutur Gorey.
Album Raung Selatan milik Muram sudah dapat didengarkan di berbagai platform pemutar musik digital mulai Minggu, 19 Desember 2021.
Sementara rilisan fisik album ini, tersedia dalam bentuk cakram padat alias Compact Disk. []