Medan - Muryanto Amin kembali menduduki jabatan Rektor Universitas Sumatra Utara (USU) Medan periode 2026-2031.
Muryanto terpilih dalam pemilihan yang berlangsung pada Selasa, 18 November 2025.
Muryanto mengalahkan dua calon lainnya, yakni Poppy Anjelita Zaitun Hasibuan dan Isfenti Sadalia.
Muncul pertanyaan dan kecurigaan, lantaran pemilihan dilaksanakan di Gedung Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) di Jakarta.
Pemilihan sempat tertunda, sehingga panitia memindahkan ke gedung Menteri Imipas Agus Andrianto. Agus sendiri adalah Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) USU.
Di tempat yang tak lazim bagi sebuah pemilihan rektor, Muryanto meraih kemenangan telak.
Dia mendulang 22 suara atau sekitar 70,75 persen. Pesaingnya, Poppy Anjelita Zaitun Hasibuan dan Isfenti Sadalia, masing-masing hanya mengantongi 4 suara. Sementara satu pemilih diketahui memilih abstain dari total 31 suara.
Hasil ini tak jauh berbeda dengan pemilihan periode sebelumnya, ketika Muryanto juga unggul signifikan.
Santer beredar di publik nama Muryanto tersebut dalam kasus suap yang menyeret eks Kadis PUPR Sumut, Topan Obaja Ginting.
Bahkan Gubernur Sumut, Bobby Nasution, turut terseret dalam pemberitaan, dengan banyak pihak menilai kedekatan antara Muryanto dan Bobby sudah lama menjadi rahasia umum.
Sesuai rilis yang dilansir dari laman USU, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi yang diwakili oleh Wakil Menteri Prof. Dr. Fauzan, M.Pd dalam sambutannya menerangkan, bahwa Pemilihan Rektor merupakan ritual organisasi lima tahunan yang penting dan strategis.
Meskipun bukan hal yang luar biasa dalam siklus tata kelola Perguruan Tinggi, acara ini selalu menghadirkan tanggung jawab besar bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Bapak Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi senantiasa mengingatkan bahwa dinamika sosial yang berubah dengan sangat cepat menuntut mindset dan pola pikir yang tidak biasa-biasa saja. Oleh karena itu, siapapun yang mendapat amanah sebagai rektor tidak boleh berpikir secara rutin dan konvensional. Indonesia telah memiliki cukup banyak orang yang biasa-biasa saja, sementara kampus seharusnya menjadi ruang bagi orang-orang yang di luar biasa-biasa saja,” ujar Prof. Dr. Fauzan.
Agus Andrianto berharap kepada rektor terpilih dapat memimpin USU menjadi universitas yang membanggakan, maju, terdepan, serta memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.
“Rektor diharapkan mampu membangun sinergi dengan seluruh unsur sivitas akademika dan pemangku kepentingan untuk membawa USU mencapai tujuan dan cita-cita besarnya, yakni menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global,” ujarnya.
MWA USU menjelaskan Rapat Pleno Pemilihan Rektor Universitas Sumatera Utara Periode 2026-2031 dilaksanakan setelah Ketua MWA menerima surat dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi melalui surat Sekretaris Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Nomor 2959/A/HM.00.03/2025 tanggal 10 November 2025 tentang Penyampaian Jadwal Pelaksanaan Pemilihan Rektor USU Periode 2026-2031.
Senat Akademik sebelumnya telah mengirimkan tiga Nama Calon Rektor untuk mengikuti Tahapan Pemilihan Rektor, yang diajukan Senat Akademik kepada MWA, yaitu Muryanto Amin, Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, dan Isfenti Sadalia.
Pada proses pemilihan, suara Menteri adalah 35% (tiga puluh lima persen) dan anggota MWA lainnya berjumlah 20 orang memiliki suara yang berjumlah 65% (enam puluh lima persen). Penghitungan suara disaksikan oleh 3 orang anggota MWA USU yang dipilih oleh Ketua MWA. []