Jakarta - Dalam sebuah kolaborasi yang tak terduga namun berhasil mencuri perhatian, DJ dan produser musik reggae-dub-rocksteady Namoy Budaya menghadirkan versi baru dari lagu legendaris milik Flanella, Aku Bisa.
Menggandeng Weaken Amore, band Lovers Rock asal Malang yang dikenal dengan gaya melankolis dan melodi mengalun, remix resmi ini dirilis melalui label musik FAM dan menawarkan pendekatan musikal yang segar, jujur, dan emosional.
Jika versi aslinya penuh kemarahan dan patah hati yang meledak, versi terbaru justru menghadirkan nuansa sendu yang dalam. Melalui ritme Lovers Rock yang lembut dan nyaris meditatif, Namoy dan Weaken Amore mengolah perasaan merana dan kehampaan menjadi pengalaman musikal yang menghanyutkan.
Tema lagu tentang melanjutkan hidup tanpa sang mantan tetap dipertahankan, tetapi dengan nada yang rapuh dan beresonansi dengan keheningan emosional yang sering terlupakan.
Namoy Budaya mengungkapkan bahwa lagu ini membangkitkan memori masa remajanya di era 2000-an, ketika nongkrong di warnet menjadi rutinitas dan lagu-lagu seperti Aku Bisa menjadi pengiring perasaan galau yang tiba-tiba muncul.
"Meskipun gue sedang baik-baik aja, gue bisa jadi mendadak galau setiap dengar lagu ini," tutur Namoy Budaya, dikutip Opsi pada Kamis, 31 Juli 2025.
Pengalaman ini membentuk pendekatan baru yang lebih reflektif, sekaligus tetap bisa membuat tubuh bergoyang secara tak sadar.
"Kolaborasi dengan Weaken Amore bukan hanya soal musikalitas, tapi juga soal rasa. Melalui proses kreatif yang intens, keduanya menciptakan versi yang memiliki ritme pelan mengayun tetapi tetap ada cengcet-nya—elemen groove khas Namoy yang membuat pendengar tetap bisa bergoyang meski larut dalam rasa sedih.
"Pengen galau, tapi juga joget," ujar Namoy.
Remix Aku Bisa ini menjadi bukti bahwa musik bukan hanya soal nostalgia, tapi juga tentang bagaimana kita memaknai kembali emosi lama melalui suara baru.
Baca juga: Growin On The Planet Persembahkan Mini Album Pergilah, Aku Takkan Menyerah
Baca juga: Sandhy Sondoro Hidupkan Nostalgia 80-90an dalam Konser Intim di LUFRE Senopati
Ini adalah karya yang menyentuh dan membebaskan, membawa penikmat musik ke dalam ruang di mana luka bisa didengar, dihayati, dan ditransformasi melalui beat yang bergoyang pelan. []