Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkap perekonomian Indonesia masih cukup baik meski pun nilai tukar rupiah mencapai Rp 15.000 per dolar AS.

Ia menyebut kondisi dunia yang masih sangat dinamis akibat konflik-konflik global inilah yang menyebabkan naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Namun ia menilai kondisi ekonomi Indonesia masih cukup baik.

"Situasi dunia sekarang memang masih akan sangat dinamis. Namun, kita kan Indonesia dari sisi neraca pembayaran, transaksi berjalannya cukup baik," ujarnya di Gedung DPR RI, Selasa 5 Juli 2022.

Ia mengatakan pemerintah akan terus berusaha mengelola aliran modal asing untuk menjaga stabilitas rupiah. Sebab, aliran modal asing keluar (outflow) masih akan terus terjadi.

"Ini semua yang harus kita kelola dalam mengelola baik di 2022 maupun di 2023," kata dia.

Ia juga menjelaskan pemerintah akan menyiapkan strategi untuk mengatasi inflasi yang disebabkan sisi supply mau pun demand.

"Kalau dari sisi inflasi, jika persoalannya dari supply side, maka kita bantu dari sisi supply side. Kita membantu dari sisi kebijakan, perdagangan, ekspor, impor, distribusi, itu penting karena itu persoalan dari inflasi sekarang," jelasnya.

"Kalau persoalan demand (permintaan) kita akan mengelola bersama-sama dengan BI mengenai agregat demand," tutupnya. []