Jakarta - Tokoh peranan wanita dan pemerhati anak, Dewi Motik menyampaikan pesan khusus usai menonton bareng (nobar) film Barbie the Movie bersama brand penganan Raisya Cookies. Menurutnya, terdapat nilai-nilai baik dalam film berdurasi 114 menit itu.
Lewat keterangannya, Dewi Motik juga menjelaskan bahwa sebagai manusia, kita semua harus saling menghargai dan memiliki simpati terhadap anak berkebutuhan khusus.
"Ada nilai-nilai filsafat bahwa hidup tak bisa superior, kita harus saling berbagi, menjalin persahabatan, saling bersimpati dan empati, baik antara perempuan dan laki-laki. Tidak ada yang paling hebat. Manusia itu harus menghargai orang lain. Itu inti dari film tersebut," kata Dewi Motik, dikutip Opsi pada Jumat, 28 Juli 2023.
"Saya selalu mengatakan bahwa anak berkebutuhan khusus itu anugerah Allah. Kita harus membantu mereka agar bisa mandiri. Saya berpengalaman membantu anak disabilitas untuk membuat tiga macam kue, ternyata ada sosok Raisya yang sudah melakukan itu. Jadi, kalau kita mau memikirkan sedikit perhatian saja, kita akan membuat mereka menjadi mandiri dan meraih kesuksesan," ujar dia.
Acara nonton bareng film Barbie the Movie with Raisya Cookies sendiri diselenggarakan di Flix Cinema, Astha District 8 SCBD, Jakarta, pada Rabu, 26 Juli 2023 lalu. Selain Dewi Motik, Bunda Martha, Raisya beserta keluarganya juga hadir langsung dari Surabaya.
Teaser foto film Barbie versi live action. (Foto: Warner Bross)
Ketua AMCI (Asosiasi Marketing Communication Indonesia), Loretta Kartikasari; Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter, Hannie Hananto; serta beberapa perwakilan dari komunitas anak berkebutuhan khusus di antaranya Alunjiva, Teman Tuli, Ramah Cerebral Palsy (RCP) juga ikut meramaikan gelaran nobar film ini.
Ketua AMCI, Loretta Kartikasari, mengatakan bahwa dirinya mendukung teman spesial untuk dapat meraih cita citanya dan dapat mengali potensinya.
"Seperti Raisya yang menyukai aktivitas masak dan teman konten kreator difabel yang mampu membuat dan mengelola konten kreatif seperti fesyen blogger, beauty blogger dan terlihat dari teman spesial yang hadir di acara Barbie the movie with Raisya Cookies," katanya.
Sementara Fanny Evrita selaku Co-Founder Alun Jiva Indonesia, mengatakan bahwa film Barbie ini sarat akan isu-isu pemberdayaan perempuan. Dia juga mengapresiasi perjuangan Bunda Martha dan Raisya Cookies.
"Aku terlahir sebagai disabilitas. Pernah suatu ketika dibelikan boneka Barbie, tapi tidak suka karena konsepnya bahwa perempuan itu cantik. Tapi, pas aku menonton film ini, ada pesan bagaimana cara kita memaknai hidup yang bisa memberikan impact untuk orang lain," ucapnya.
Baca juga: SLBN Abdya Peringati Hari Disabilitas International
Baca juga: Kawal Hak Pilih Penyandang Disabilitas, Panwaslih Abdya Turun ke Desa-desa
"Raisya Cookies menginspirasi kami bahwa terlepas dari kita sebagai disabilitas, kita juga perlu support system yang selalu mendampingi. Raisya menemukan passion dan misi hidupnya. Semoga kita bisa menebarkan misi-misi yang positif seperti Raisya," tutur Fanny. []