Semarang – Kanker masih menjadi momok karena dianggap penyakit mematikan. Karenanya, deteksi dini kanker perlu dilakukan agar semakin mudah dalam penanganannya. Salah satunya, melalui OncoDoc.
Dokter spesialis penyakit dalam dari RSUP Dr Kariadi Semarang, Ika Kartiyani menyampaikan, OncoDoc merupakan aplikasi yang bisa digunakan masyarakat, untuk self assessment, mengetahui apakah berisiko terkena kanker atau tidak.
Jika memang berisiko tinggi, hal-hal apa yang harus dilakukan, dan pemeriksaan awal apa yang mesti dijalani, sehingga diharapkan kanker dapat terdiagnosis pada stadium yang lebih awal.
Ditambahkan, aplikasi yang diluncurkan 23 Oktober 2021 lalu ini dapat diunduh melalui android (playstore). Cara penggunaannya pun mudah, cukup dengan mengunduh aplikasi, mendaftarkan, memilih deteksi kanker yang akan dilakukan, kemudian mengisi daftar pertanyaan yang diajukan. Selanjutnya, akan ada kesimpulan faktor risiko masing-masing.
“Tahap awal ini sudah diluncurkan enam deteksi kanker, yaitu kanker paru, payudara, kanker serviks atau leher rahim, usus besar, kanker prostat, dan kelenjar getah bening atau lymphoma. Ke depan, kami akan mengembangkan untuk jenis yang lain,” beber Ika, seusai beraudiensi dengan istri Gubernur Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo, bersama Panitia World Cancer Day Run Against Cancer 2023, di Puri Gedeh, Selasa 6 September 2022.
Baca juga: Responsif Terhadap Kondisi Masyarakat, Mantan Ketua DPRK Abdya Apresiasi Pj Bupati
Diakui, penderita kanker sekarang ini terhitung banyak. Untuk itu, dia mendorong masyarakat untuk mau melakukan deteksi dini menggunakan OncoDoc.
Sementara itu, Ketua Panitia Run Against Cancer 2023 dr Budi Setiawan SpPD KHOM menyampaikan, kepedulian masyarakat terhadap kanker sangat diperlukan, mengingat saat ini penderitanya cukup banyak.
Untuk mengajak masyarakat melakukan pencegahan dan deteksi dini, pihaknya menyelenggarakan Run Against Cancer, yang pelaksanaannya bertepatan dengan Peringatan Hari Kanker Sedunia tahun depan, tepatnya pada 4-5 Februari 2023.
“Hari itu bersamaan dengan Hari Kanker Sedunia, salah satu momentum yang dipakai untuk mengingatkan masyarakat, kita bisa melawan kanker,” ujarnya.
Baca juga: Bengis! Santri Gontor Bernama Albar Mahdi Tewas Dianiaya di Pondok
Rencananya, pada event itu akan digelar ultra run sejauh 100 kilometer dari Lembah Tidar Magelang, atau sekitar Borobudur, dengan finish di Sampookong. Ada pula lari dengan jarak yang lebih pendek, yaitu 5K dan 10K.
Dia berharap masyarakat dapat mengikuti kegiatan tersebut, tidak sekadar berolahraga, namun sekaligus berdonasi untuk para pejuang kanker. Untuk event tersebut, Budi menggandeng Atikoh Ganjar Pranowo sebagai brand ambassador.
Di samping itu, pihaknya juga menyosialisasikan deteksi dini kanker, salah satunya melakui OncoDoc. Sehingga, perhatian deteksi dini kanker semakin digalakkan lagi, agar pasien berobat dalam kondisi stadium awal, dan mendapatkan penanganan yang lebih mudah.
“Kami ingin menjalankan satu kegiatan yang bisa untuk menggiatkan kembali kepedulian masyarakat terhadap kanker,” tandas Budi.
Istri Gubernur Jateng, Atikoh Ganjar Pranowo menyambut baik Run Against Cancer yang diselenggarakan tahun depan.
Meski masih beberapa bulan lagi, dia berharap persiapan dapat dilakukan lebih baik, termasuk dalam menggaet lebih banyak peserta. Dengan begitu, donasi yang diperoleh semakin banyak, dan bisa bermanfaat bagi para pejuang kanker. []