Jakarta – Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) memanggil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Kalteng terkait dugaan aksi premanisme dalam kasus penutupan pabrik PT Bumi Asri Pasaman (BAP) di Barito Selatan, yang sempat viral di media sosial.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyatakan bahwa pemanggilan dilakukan sebagai bagian dari Operasi Premanisme yang digelar serentak di seluruh Indonesia sejak 1 Mei 2025.
Operasi ini disebut sebagai bentuk komitmen Polri menjaga ketertiban umum serta mendukung iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sejumlah kasus menonjol telah berhasil diungkap selama operasi ini, di antaranya pemanggilan Ketua GRIB Kalteng oleh Polda Kalteng terkait penutupan PT BAP," ujar Sandi dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 Mei 2025.
Sandi menegaskan, Polri tidak akan mentoleransi segala bentuk intimidasi, pemerasan, hingga kekerasan yang dilakukan atas nama organisasi masyarakat.
Menurutnya, tindakan tersebut telah meresahkan masyarakat dan mengganggu stabilitas keamanan.
Operasi ini, sambungnya, menyasar beragam tindak premanisme, termasuk pemerasan, pungutan liar, pengancaman, pengerusakan, penganiayaan, hingga penyebaran ujaran kebencian dan penculikan.
Hingga kini, Polri mencatat telah menangani 3.326 perkara dalam operasi tersebut.
"Premanisme dalam bentuk apa pun tidak bisa dibiarkan. Kami ingin memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan pelaku usaha," kata Sandi.
Menanggapi kasus di Barito Selatan, Kapolda Kalteng Irjen Iwan Kurniawan mengonfirmasi telah memerintahkan jajarannya untuk menyelidiki secara menyeluruh.
Ia memerintahkan Direktorat Reskrimum dan Reskrimsus segera menerbitkan laporan model A sebagai dasar penyelidikan.
"Saya sudah perintahkan agar proses hukum berjalan tegas. Kalau ditemukan unsur pidana, pasti kami tindak. Kami tidak pandang bulu," tegas Iwan dalam konferensi pers, Jumat, 2 Mei 2025.
Sebelumnya, beredar video penyegelan pabrik PT BAP oleh sejumlah anggota ormas GRIB di media sosial. Aksi itu menuai sorotan publik dan menimbulkan kekhawatiran akan praktik-praktik premanisme berkedok ormas.
Merespons hal tersebut, Dewan Pimpinan Pusat GRIB Jaya menyampaikan klarifikasi. Kabid Media dan Publikasi GRIB Jaya, Marcel Gual, menilai tudingan terhadap organisasinya tidak berdasar dan lebih ditujukan kepada oknum yang menyalahgunakan atribut GRIB.
"Kegiatan ormas kami beragam. Kami adalah wadah aspirasi, pemberdayaan masyarakat, dan penjaga nilai-nilai," ujar Marcel, Selasa, 6 Mei 2025.
Marcel juga menegaskan bahwa GRIB tidak akan terpengaruh oleh sorotan negatif yang berkembang dan akan terus menjalankan program sesuai arahan Ketua Umum Hercules Rozario Marshall.
"Kami menerima sorotan ini sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pembenahan internal. Kami tetap berkomitmen pada peran dan fungsi organisasi," pungkasnya.[]