Jakarta - Pulau Samosir akan kembali bergemuruh dengan Samosir Music International 2024 yang akan digelar pada tanggal 9 hingga 11 Agustus 2024 di Open Stage, Tuktuk Siadong.
Festival tahunan ini mengundang pengunjung untuk menikmati pertunjukan musik spektakuler di tepi Danau Toba dengan memukau, di bawah langit Pulau Samosir, dengan menghadirkan kombinasi seni musik lokal dan internasional.
Samosir Music International 2024 akan menampilkan line-up yang menakjubkan, termasuk penampilan dari Vikiy Sianipar dan Tigor Sihombing, X Factor Indonesia, yang dikenal dengan bakat vokalnya yang luar biasa.
Ada Ngartini Huang, musisi China dengan alat musik tradisionalnya Gunzheng yang berdomisili di Medan. Ia akan berkolaborasi dengan musisi Batak .
Selain itu, Osen Hutasoit, Ruth Sihotang, Jun Munthe, Ogar Nababan dan berbagai artis lainnya dari Indonesia yang turut memeriahkan acara ini dengan kekhasan musik mereka.
Penampilan mereka nantinya akan dikolaborasikan dengan musik dan budaya Batak, tidak hanya dari dalam negeri.
Seperti tahun sebelumnya, tahun ini SMI juga akan menampilkan artis-artis dari luar negeri, termasuk dari Belanda, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Kehadiran mereka akan menambah warna dan keberagaman musik yang akan dinikmati oleh para pengunjung.
Penyelenggaraan kali ini dimeriahkan oleh ragam tari tradisional, termasuk Tortor Massal yang dibawakan oleh penduduk setempat (Masyarakat Tuktuk), serta tari kreasi yang mengangkat cerita kehidupan masyarakat Batak di zaman dulu.
Setiap gerakan tarian menggambarkan kisah dan nuansa perjuangan, kegembiraan, dan kehidupan bersama dalam budaya yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.
"Kami bangga bisa menghadirkan Samosir Musik International tahun ini dengan tema yang begitu mendalam," kata Founder dan Event Director SMI Henry Manik seperti mengutip keterangannya, Sabtu, 3 Agustus 2024.
"Kami berharap acara ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sebagai medium untuk mempertahankan dan menghormati warisan budaya kami yang berharga, yang dikemas dan terkurasi dengan baik dari sisi musikalitasnya, serta berdampak nyata bagi masyarakat sekitar," sambungnya.
Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-7 sejak pertama kali diadakan pada tahun 2014. Dengan konsistensinya, SMI memberikan yang terbaik dari aspek organisasi penyelenggaraan event serta menghadirkan talent-talent yang selalu segar dan berkelas internasional.
SMI merupakan salah satu event terbaik di Provinsi Sumatra Utara yang masuk dalam program Kharisma Event Nasional dari Kemenparekraf, dan menjadi satu-satunya event internasional yang konsisten dilaksanakan bertahun-tahun di Kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata superprioritas Indonesia.
Event tahun ini akan kembali diselenggarakan di tempat yang sama, Open Air Stage Tuktuk Siadong, Pulau Samosir, yang merupakan episentrum pariwisata di Kawasan Danau Toba.
Adapun perbedaan detail dari tahun sebelumnya adalah untuk tahun ini, SMI akan dilaksanakan menjadi 3 hari, yaitu pada tanggal 9 sampai 11 Agustus 2024.
Penyelenggaraan kali ini akan dibagi di 2 area besar, yaitu area panggung utama (Amfiteater) dan area Plaza. Di panggung utama akan ada penampilan dari para artis/line-up SMI selama 2 hari (9 - 10 Agustus 2024).
Untuk aktivitas di area Plaza akan diselenggarakan lebih lama yaitu full selama 3 hari (9 - 11 Agustus) yang diisi dengan bazar UMKM (kuliner, pameran kerajinan tangan dan lokal, dll.), workshop, talkshow, serta live music dari panggung kecil.
Untuk dapat mengikuti rangkaian event ini, seperti halnya penyelenggaraan tahun lalu, untuk panggung utama pengunjung butuh memberi kontribusi mendukung acara (dalam bentuk tiket), yang sudah dapat dipesan di http://eventa.id/smi2024 atau https://lynk.id/smi2024 seharga Rp 150.000,00. Adapun untuk area Plaza, pengunjung dapat memasuki kawasan secara gratis.
Hal yang juga menyegarkan pada penyelenggaraan tahun ini adalah, SMI berkolaborasi dengan Yayasan Kreasi Tenun Nusantara (YKTN) untuk memberikan warna baru dalam mengukuhkan SMI sebagai event yang peduli dengan upaya memajukan kebudayaan.
Yayasan yang didirikan pada tahun 2024 ini dengan misi pemajuan kebudayaan tenun/wastra nusantara ini, bersama SMI memiliki kesamaan visi untuk mempertahankan dan meningkatkan rasa cinta akan kebudayaan Indonesia, yang diwujudkan melalui kegiatan revitalisasi tenun dan industri kreatif.
Oleh kesamaan visi inilah, SMI dan YKTN berkoordinasi intens dan membuat komitmen sebagai partner dalam upaya melaksanakan kegiatan ini lebih baik dan meriah lagi.
Sebagai salah satu kebaruan dalam event SMI ini, YKTN akan membuka pameran tenun nusantara dan workshop tenun Batak di area yang tidak jauh dari lokasi SMI.
Pameran ini mengajak pihak pemerintah setempat dan sekolah-sekolah di sekitar Tuktuk dan Pulau Samosir untuk menghadiri pameran tenun sebagai medium edukasi bagi generasi muda untuk lebih mengapresiasi kain tenun serta tradisi bertenun yang merupakan budaya Batak dan Nusantara yang tidak ternilai harganya, dan merupakan bagian hidup sehari-hari.
Lebih lanjut, Henry menegaskan bahwa SMI adalah sebuah platform unik bagi siapa pun yang berkenan untuk mengeksplorasi kekayaan budaya Batak dan menghubungkannya dengan dunia melalui seni, baik musik dan seni budaya lainnya.
"SMI dibangun dengan semangat komunitas lokal yang kuat di mana masing-masing pihak memberikan kontribusinya bagi kemajuan seni, budaya, dan pariwisata di Danau Toba," ujarnya.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah berjalan bersama SMI selama tujuh tahun ini. Semoga dengan penambahan warna baru ini, SMI Fest tahun ini dapat digelar kembali secara berkelanjutan, dengan lebih baik baik di tahun 2024 ini maupun di tahun-tahun yang akan datang," ucap Henry menambahkan.[]