Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni atau PA 212 Slamet Maarif menilai apabila Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak segera bersikap terkait kegaduhan yang dibuat oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, maka pihaknya berkesimpulan bahwa penunjukan Yaqut sebagai Menag memang bertujuan untuk membuat gaduh ajaran Islam.
Hal itu Slamet lontarkan dalam menanggapi polemik pernyataan Yaqut yang dianggap membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
"Jika presiden membiarkan, kami semakin yakin memang Yaqut dipasang untuk membuat gaduh dan mengobok-obok ajaran agama Islam," kata Slamet kepada wartawan, Jumat, 25 Februari 2022.
Baca juga: PA 212 Desak Presiden Jokowi Pecat Menag Yaqut
Dia mengharapkan Presiden Jokowi segera mengambil sikap tegas dengan memecat Yaqut dari jabatan Menteri Agama RI.
"Berharap presiden segera memberhentikan Yaqut sebagai menteri agama karena telah membuat kegaduhan nasional dan patut diduga telah menodai ajaran agama," katanya.
Slamet juga mangatakan, pihaknya akan menempuh jalur hukum terhadap Yaqut. Namun, dirinya belum menjelaskan lebih lanjut kapan pelaporan itu akan dilayangkan ke polisi.
Baca juga: Denny Siregar: Kelak Ada Presiden yang Diktatornya Melebihi Soeharto
"Ya, kita akan laporkan juga," ucap Slamet.
Seperti diketahui, viral di media sosial pernyataan Menag Yaqut terkait Toa Masjid yang seolah diistilahkan sebagai anjing yang menggonggong. Hal ini sebagaimana respons atas terbitnya aturan Surat Edaran (SE) Nomor 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
"Sederhana lagi tetangga kita kalau kita hidup di dalam kompleks misalnya kiri, kanan depan, belakang pelihara anjing semua misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan kita ini terganggu tidak? Artinya, apa suara-suara ini apapun suara itu ini harus kita atur supaya tidak menjadi gangguan," ucap Menag dikutip dalam video yang diunggah akun Twitter @Pura2demoCRAZY, Kamis, 24 Februari 2022. []