Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai ledakan Covid-19 varian baru Omicron, meski gejalanya relatif lebih ringan.
Menurut dia, melonjaknya kasus Omicron di dalam negeri bisa membebani rumah sakit dan tenaga kesehatan (nakes).
"Karena tingkat penularannya tinggi sekali, tetap bisa membuat rumah sakit terbebani karena jumlah kasusnya tinggi, bukan karena beratnya," kata Tjandra dalam webinar kesehatan, dikutip Opsi, Rabu, 16 Februari 2022.
Dia menekankan, varian baru Covid-19 ini masih terus menular di berbagai belahan dunia. Meski sebagian yang mengalaminya adalah orang tanpa gejala (OTG) dan kasus ringan, tetap ada juga korban jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah mengumumkan, dalam kurun 10 pekan, sudah ditemukan 90 juta kasus varian omicron.
"Kurang lebih sama seperti seluruh kasus tahun 2020," kata Tjandra.
Ia mengatakan kasus reinfeksi juga lebih sering terjadi pada varian ini dari bukti-bukti bahwa Omicron bisa menembus imunitas yang ada pada orang yang pernah sakit.
Dia mengingatkan lagi, sebaiknya masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh atau dua dosis untuk kembali menerima suntikan dosis penguat alias booster agar efikasi vaksin yang sudah turun menjadi naik. []