Jakarta - Gelaran festival seni rupa kontemporer bertajuk artina.Sarinah hadir di Gedung Sarinah Thamrin lantai 6, mulai 17 Desember 2022 – 19 Februari 2023. Mengangkat tema tema wastu/loka/kala, acara ini menjadi alternatif pengisi waktu liburan akhir tahun.
Gelaran artina.Sarinah merupakan pameran seni kontemporer yang mengangkat berbagai praktik dan karya-karya seni sebagai refleksi khazanah nilai budaya Nusantara. Tajuk "artina.", merupakan paduan dari dua kata, yakni art: seni ; ina: Indonesia).
Direktur Artistik artina. Heri Pemad mengatakan bahwa artina. lahir dari keinginan untuk menelisik kembali dan menampilkan perluasan, peleburan dan pencampuran berbagai tradisi penciptaan artistik yang termanifestasi dalam karya karya para seniman Indonesia.
"Selain mengangkat berbagai praktik dan karya seni yang telah ada, artina. juga mendorong lahirnya karya-karya baru melalui kolaborasi antar praktisi seni kontemporer di Indonesia," kata Hari, dikutip Opsi pada Minggu, 18 Desember 2022.
Mengambil tema wastu/loka/kala. Pameran artina.Sarinah #1 memproyeksikan adanya sebuah ranah kreativitas yang menembus kekakuan batas batas `wujud` (wastu), `ruang` (loka) dan `waktu` (kala).
"artina.Sarinah #1 menawarkan cara pandang yang dinamis dalam melihat Indonesia `hari ini`. Sekaligus mendedahkan suatu pemahaman Nusantara melalui kreatif para pencipta (kreator) Indonesia kontemporer," tutur Heri Pemad.
Direktur Utama Mojisa Creative, Morine Rociana. (Foto: Istimewa)
Sementara Direktur Utama Mojisa Creative, Morine Rociana mengatakan bahwa pameran artina.Sarinah akan dibuka untuk umum mulai 17 Desember 2022 dengan harga tiket masuk sebesar Rp. 50.000 yang bisa dibeli melalui Tiket.com atau secara langsung di lokasi pameran.
Morine bilang, para pengunjung akan disuguhkan pengalaman yang tak terlupakan. Lantaran itu, pameran artina.Sarinah dinilai begitu sayang untuk dilewatkan.
"Kami berharap dapat memberikan sebuah pengalaman yang lebih bagi penikmat seni rupa di Indonesia," kata dia.
"Selain itu juga dapat menjangkau ekosistem seni rupa yang lebih luas lagi, dimana nantinya akan dapat menjangkau para seniman seniman dari berbagai daerah," tutur Morine Rociana.
Karya-karya yang ditampilkan dalam wastu/loka/kala berupa khazanah tradisi (kesenian, pengetahuan, teknologi, kearifan sosial) yang benar-benar `hidup` dan `bertahan` dari waktu ke waktu. Bertahan dengan caranya sendiri, meski didera ancaman globalisasi yang mustahil terbendung.
Sederet seniman kenamaan seperti Asha Darra, Mella Jaarsma dan Joko Avianto (karya seni gigantic dari bambu), karyanya akan mewarnai gelaran artina.Sarinah.
Selain keduanya, berikut daftar seniman yang turut bergabung : Alfiah Rahdini, Bibiana Lee, Citra Sasmita, Dicky Takndare, Dwi Oblo, Dwi Sasono, Eddy Susanto, Eko Prawoto, Galam Zulkifli, Hansen Thiam Sun, Made Agus Darmika (Solar).
Ada pula Melati Suryodarmo, Meta Anjelita, Nano Warsono & Jogja Disability Arts, Popok Tri Wahyudi, Putu Sutawijaya, Radi Arwinda, Rubi Roesli, Ruth Marbun, Sasya Tranggono, Sigit Pamungkas & Gregorius Supie Yolodi, Sri Astari, Teguh Ostenrik & Yayasan Terumbu Rupa, Titarubi dan Yani Mariani Sastranegara.
Sederhananya, artina.Sarinah merupakan festival seni rupa kontemporer yang mengangkat wilayah wilayah irisan dengan praktek kesenian yang lain, terutama pertunjukan, film, musik, sastra dan arsitektur.
Fokus tematik dan beragam, namun tetap merefleksikan kreativitas dan nilai nilai khazanah budaya Nusantara.
Baca juga: Hadirkan Karya 30 Seniman, Pameran Distrik Seni X Sarinah Resmi Dibuka
Baca juga: Dewa Budjana Lelang Gitar Lukis di Pameran Distrik Seni X Sarinah 2
Bersinergi dengan Sarinah sebagai Panggung Karya Indonesia, artina.Sarinah akan menjadi sebuah tempat sosialisasi, aktivasi dan sarana berjejaring antara para pelaku dalam ekosistem, seni melalui skema penthahelix (dunia bisnis, media, pendidikan, pemerintah dan komunitas). []