Jakarta - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo nampak emosi dengan keberadaan akun anonim di media sosial (medsos) yang kerjaannya hanya bisa beramai-ramai memaki dan menghujat.
Ganjar pun menantang pemilik akun anonim berdebat satu lawan satu dengannya. Sebab, keberadaan akun anonim dinilainya sudah meresahkan, membuat pertarungan politik identitas dari waktu ke waktu tak kunjung usai.
"Kalau kalian masih main medsos tapi anonim gebukin orang ya, tidak gentle. Satu lawan satu sini gitu, itu keren, debat sini di panggung itu keren. Sembunyi maki-maki, sakit hati habis itu sakit jiwa," kata Ganjar dikutip dari akun Twitter-nya, Senin, 22 Agustus 2022.
Ganjar inginkan, kalau mau memakai identitas, ya harus merah putih.
Menurut politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu, sudah cukup satu dekade ini di Indonesia terjadi pembelahan yang diakibatkan dari Pilpres.
Ganjar maukan, penggunaan politik identitas dalam politik baiknya disudahi, jangan dilanjutkan ke Pilpres 2024. Sebab, sudah tidak ada lagi petahana di pesta demokrasi pada pemilu mendatang.
"Belajar kita sudah cukup deh, dalam 10 tahun terakhir ini sudah cukup lah, politik identitas kemarin sudah, pilkada DKI sudah belajar semuanya, terus kemudian di Pilpres sudah kan, kampret sama cebong sudah deh," katanya.
"Masih ada yang mau ditutup-tutupin tidak? Tidak kan, kita musti berani terbuka. Kalau besok ada kontestasi sudah tidak ada incumbent kok, kalian yang punya kesempatan kok," ujar dia lagi.
Ganjar pun menilai saat ini masalah riil adalah rakyat dihadapkan pada kerusakan lingkungan dan pangan kurang. Dihadapkan pada sistem dagang yang sekarang pindah ke digital. Dia meminta sudahi saja politik identitas, untuk fokus ke hal lain.
"Lalu hampir kontestasi masih membawa identitas. Kita itu mau lari ke sana tapi baju kita ditarik ke belakang, urusannya itu saja," kata Ganjar Pranowo. []