News Jum'at, 05 Juli 2024 | 23:07

Pandangan Para Pengurus Lembaga Seni Qasidah Indonesia Soal Musik

Lihat Foto Pandangan Para Pengurus Lembaga Seni Qasidah Indonesia Soal Musik Pelantikan DPW Lembaga Seni Qasidah Indonesia Nusantara Jaya Daerah Khusus Jakarta (LASQI NJ) resmi dilantik, Jumat, 5 Juli 2024. (Foto:Istimewa)

Jakarta - Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Seni Qasidah Indonesia Nusantara Jaya Daerah Khusus Jakarta (DPW LASQI NJ) resmi dilantik, Jumat, 5 Juli 2024.

Pelantikan para pengurus lembaga yang punya kontribusi besar terhadap perkembangan seni Islami di Indonesia ini digelar di Gedung Nusantara V, MPR RI, Jakarta.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua Umum DPP LASQI periode 2022-2027 Dr. Jazilul Fawaid atau yang akrab disapa Gus Jazil beserta jajarannya, juga Ketua DPW LASQI NJ yang baru Hana Hasanah Fadel Muhammad.

Selain itu hadir juga Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad dan Ketua Bidang Pembinaan DPP LASQI yang juga Anggota Komisi VIII DPR RI KH Maman Imanulhaq.

Dalam sambutannya, Gus Jazil yang juga merupakan Wakil Ketua MPR RI itu berharap, para pengurus yang baru saja dilantik mampu menjalankan amanah dan tanggung jawabnya sebagai fungsionaris LASQI, sehingga kerja-kerja yang dilakukan menjadikan LASQI sebagai kekuatan dakwah yang memajukan Islam yang toleran, moderat, dan transformatif. 

"Mari kita bersama-sama membesarkan LASQI sebagai amplifikasi dakwah melalui seni budaya Islami khususnya qasidah. Ini tanggung jawab yang tengah kita emban, juga untuk melestarikan kesenian yang dimiliki umat Islam," kata Gus Jazil dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan DPP LASQI KH Maman Imanulhaq menegaskan bahwa musik atau kesenian lainnya adalah salah satu instrumen yang dapat dijadikan sebagai media dakwah Islam. Apalagi para Wali Songo juga memanfaatkan musik atau seni dan budaya sebagai alat atau jalan dalam berdakwah.

Justru, imbuh Kiai Maman, melalui metode tersebut, dakwah yang dilakukan para wali lebih efektif dilakukan serta tidak mendapat resistensi dari masyarakat kala itu yang belum memeluk Islam.

"Musik atau kesenian justru perlu kita manfaatkan sebagai media dakwah. Meski bukan satu-satunya sebagai media dakwah, namun musik menjadi pintu masuk penanaman atau pengenalan nilai-nilai Islam yang ramah, toleran, serta moderat," kata Kiai Maman menambahkan.

Sementara itu, Hana Hasanah Fadel menebalkan pernyataan Kiai Maman. Dalam sambutannya, Hana berharap musik-musik Islami kian bisa diterima oleh masyarakat. Oleh sebabnya, kata Hana, LASQI tidak hanya mengenalkan seni musik yang ada saja, namun para pelaku seni Islami juga perlu lebih adaptif terhadap perkembangan zaman serta selera musik kekinian.

"Saya berharap kesenian atau budaya seperti kasidah, marawis dan kesenian Islami lain di DKI Jakarta bisa lebih diterima masyarakat melalui berbagai terobosan serta transformasi sehingga ceruk pasarnya bisa diperlebar. Itu yang menjadi pekerjaan kita bersama," imbuh Hana.

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya