Daerah Sabtu, 12 Februari 2022 | 15:02

Panita Pemilihan Kades Dinilai Zalim, Warga Kepung Kantor Camat di Abdya

Lihat Foto Panita Pemilihan Kades Dinilai Zalim, Warga Kepung Kantor Camat di Abdya Personel Polres Abdya saat mengawal kehadiran massa di kantor camat Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya, Sabtu, 12 Februari 2022. (Foto: Opsi/Istimewa).
Editor: Tigor Munte Reporter: , Syamsurizal

Aceh Barat Daya - Pendukung bakal calon Kepala Desa Panto Cut, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), melakukan aksi protes ke kantor camat setempat, Sabtu, 12 Februari 2022.

Sebelumnya massa pendukung bakal calon tersebut juga melakukan aksi serupa di kantor kepala desa pada Jumat, 11 Februari 2022 malam.

Mereka mengaku dizalimi Panitia Pemilihan Keuchik (P2K), yang menggugurkan bakal calon kepala desa tanpa alasan yang jelas.

Sebelumnya di kantor kepala desa sudah digelar musyawarah antara massa pendukung bakal calon kepala desa dengan pihak terkait. Karena tidak ada solusi yang konkrit, aksi pun dilanjutkan ke kantor camat.

Massa ini merupakan pendukung bakal calon kepala desa Khairul Reza. Dalam aksi, selain para bapak, tampak juga para ibu menyampaikan ketidakpuasan mereka dengan digugurkannya kandidat yang mereka dukung.

Dalam proses pencabutan nomor urut bakal calon oleh P2K, Khairul Reza tidak mendapatkan nomor sehingga tidak bisa maju sebagai calon dalam pemilihan kepala desa. Padahal menurut warga, berkas pendaftaran Khairul Reza sudah dilengkapi.

"Kami datang untuk mencari solusi mengapa P2K mendiskualifikasi Khairul Reza untuk mencalonkan diri sebagai kades," kata Hasbullah, salah satu warga.

BACA JUGA: Merasa Dizalimi, Massa Balon Kades Melakukan Aksi Protes di Abdya

Padahal menurut dia, jagoannya itu sudah melengkapi semua administrasi yang disyaratkan untuk mendaftar. Namun oleh pihak P2K, Khairul Reza digugurkan.

Terkait hal ini pun tidak ada penjelasan yang gamblang dari panitia atau P2K terhadap bakal calon Khairul Reza. Ini kemudian membuat warga pendukungnya geram dan merasa dizalimi.

"Ini aneh, kami tahu bahwa saudara kami ini sudah melengkapi administrasi pencalonan, tapi P2K tetap menggugurkannya tanpa menyampaikan alasannya," ucapnya.

Dikatakannya, aksi di kantor camat merupakan lanjutan dari aksi di kantor kepala desa yang juga tidak ada solusi.

"Aksi ini karena semalam tidak menemukan solusi dari P2K, maka kami mendatangi kantor camat agar mendapati duduk masalahnya," pungkasnya.

Sejauh ini belum diperoleh keterangan resmi baik dari camat maupun pihak P2K. Polisi terlihat mengawal aksi warga guna menghindari adanya kericuhan.[]



Berita Terkait

Berita terbaru lainnya