Daerah Kamis, 09 Juni 2022 | 12:06

Pasca Gempa Bumi 5.8 Magnitudo, Kepala BNPB Terbang ke Mamuju

Lihat Foto Pasca Gempa Bumi 5.8 Magnitudo, Kepala BNPB Terbang ke Mamuju Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, saat hendak terbang ke Mamuju, Sulbar. (Foto: Opsi/Istimewa)
Editor: Fernandho Pasaribu Reporter: , Eka Musriang

Jakarta - Pasca gempa bumi berkekuatan 5.8 magnitudo mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto terbang ke Mamuju.

Hal tersebut disampaikan langsung Suharyanto dalam siaran persnya, Kamis, 9 Juni 2022.

Kehadiran Kepala BNPB di Sulbar, menjadi wujud respons cepat pemerintah pusat untuk memastikan penanganan darurat bencana gempa bumi 5.8 magnitudo yang mengguncang wilayah Sulbar, Rabu, 8 Juni 2022 kemarin, dapat berjalan dengan baik.

"Kehadiran kami di Mamuju hari ini, guna memastikan agar penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik," kata Suharyanto.

Suharyanto bertolak dari bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan, sekira pukul 08.00 WIB dengan membawa rombongan yang meliputi Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Tenaga Ahli serta Staf Khusus.

Sesuai rencana, Kepala BNPB beserta rombongan akan bertemu dengan Gubernur Sulbar dan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar, guna melaksanakan rapat koordinasi percepatan penanganan bencana gempa bumi.

Usai rapat koordinasi, dia dijadwalkan meninjau lokasi yang terdampak gempa bumi untuk mendapatkan informasi di lapangan mengenai kebutuhan dasar saat kondisi kedaruratan.

Pada tinjauan lapangan tersebut, Suharyanto akan menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dan bantuan logistik serta peralatan kepada Pemprov Sulbar.

Kepala BNPB juga akan memberikan keterangan resmi kepada awak media terkait perkembangan terkini penanganan bencana gempa bumi 5.8 magnitudo Mamuju usai peninjauan lapangan.

Sebelumnya, gempa bumi 5.8 magnitudo yang berpusat di koordinat 2,77° LS; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulbar, diketahui telah menyebabkan kerusakan beberapa bangunan.

Atas kejadian itu, kurang lebih 7.650 warga Kabupaten Majene mengungsi. Berdasarkan laporan visual dari lapangan, Rabu, 8 Juni 2022 kemarin pukul 21.50 WIB, para warga mulai mendirikan tenda darurat menggunakan terpal berwarna biru dan oranye di beberapa titik tak jauh dari permukiman mereka, di pelataran masjid Deking dan di SMK Kota Tinggi.

Hal serupa juga dilakukan oleh para warga Kabupaten Mamuju karena khawatir terjadi gempa bumi susulan dan potensi ancaman tsunami.

Pantauan visual dari lapangan ada tiga titik pengungsian warga yakni di Stadion Manakarra Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulbar di Mamuju. Jumlah warga yang mengungsi sementara ada sebanyak 7.670 jiwa.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, sebanyak 17 warga mengalami luka-luka setelah terkena material reruntuhan bangunan Gedung PKK Sulbar, ketika gempa bumi terjadi.

Saat ini, para warga yang terluka telah telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya