Jakarta - Badan Bantuan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan yang menyebut serangan Rusia ke Ukraina menyebabkan kerusakan pada infrastruktur sipil yang menyebabkan ratusan ribu orang tidak mendapatkan aliran listrik atau air.
Laman Reuters melaporkan, Kantor Koordinasi untuk Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), mencatat lebih dari 160.000 warga sipil Ukraina mengungsi ke wilayah lain di dalam negeri dan lebih dari 116.000 orang terpaksa menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.
"Badan-badan PBB dan mitra kemanusiaan untuk sementara terpaksa tidak beroperasi lantaran situasi keamanan yang semakin parah," kata OCHA, dikutip Opsi pada Minggu, 27 Februari 2022.
"PBB dan mitranya mempertahankan kehadiran mereka di seluruh negeri dan tetap berkomitmen untuk bertahan di lapangan serta merespons keperluan kemanusiaan yang terus bertambah dan risiko perlindungan begitu situasinya memungkinkan," ujar mereka.
Seorang anggota Garda Perbatasan Polandia menggendong seorang anak di penyeberangan perbatasan antara Polandia dan Ukraina, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Medyka, Polandia. foto: Reuters/Kacper Pempel/aww
Dalam laporan yang sama, OCHA menyebut sedikitnya ada 64 warga sipil yang tewas dalam serangan Rusia ke Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022 lalu.
Baca juga: Delegasi Rusia Tiba di Belarusia untuk Dialog Damai dengan Ukraina
Baca juga: Presiden Belarusia Minta Ukraina Dialog Damai dengan Rusia
Serangan Rusia ke Ukraina juga menyebabkan ratusan rumah rusak atau hancur, dan jembatan-jembatan dan jalanan dihantam oleh tembakan mortir yang menyebabkan sejumlah komunitas tidak dapat mengakses pasar. []