Jakarta - Ketua DPP PDIP bidang kepemudaan Eriko Sotarduga beberkan sejumlah proses yang harus dilalui dalam menentukan Cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Langkah pertama kata Eriko adalah memantapkan kerja sama dengan partai-partai politik yang ingin bergabung dalam gerbong pengusng Ganjar.
"Akan dibicarakan dengan partai-partai siapa yang menjadi Cawapres,"ungkap Eriko, Senin (26/6/2023) kemarin.
Yang berikutnya adalah Megawati dan ketua-ketua partai akan menyampaikan kepada Presiden Jokowi mengenai kandidat Cawapres.
"Beliau akan menyampaikan ke Presiden Jokowi karena beliau merupakan kader terbaik partai,"jelasnya.
Tahapan berikutnya adalah berbicara dengan Ganjar Pranowo. Cawapres harus seirama dengan Capres, sehingga perlu duduk bersama dengan Ganjar.
"Harus menjadi Dwitunggal. Tidak boleh ada dua kapten dalam satu kapal. Perlu seirama dan saling melengkapi,"jelasnya.
Saat ini kata dia, PDIP sudah mengantongi 10 nama Bacapres.
Sudah enam orang yang dibocorkan, diantaranya Mahfud MD, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, AHY dan Ridwan Kamil.
Mengenai kandidat Capres, ada dua hal yang disampaikan Eriko.
Yang pertama, berkenan dengan misi pembangunan Indonesia menjadi negara maju di 2045.
Karena menurut Presiden Jokowi, 13 tahun dari sekarang, Indonesia harus benar0benar memanfaatkan waktu sebaik mungkin berkat bonus demograi.
Oleh karena itu, capres-cawapres yang diusung nanti perlu memiliki kapabilitas untuk melanjutkan pembangunan.
"Menyongsong 2045, tahun emas Indonesia, memerlukan sinergi yang kuat. SDM yang kuat Indonesia. itu jadi pertimbangan," ucapnya.
Yang kedua terkait elektabilitas. Eriko menganggap ini penting, karena bagaimana pun pemimpin harus diterima di masyarakat.
"Di Pemilu 2024, masyarakat Indonesia sudah sangat memahami apa yang dilakukan Presiden dan Wakil Presiden. Maka pilihan juga harus sesuai keinginan masyarakat Indonesia,"tegasnya. []