News Selasa, 07 November 2023 | 17:11

PDIP Tak Akan Dukung dan Usung Bobby Nasution di Pilkada 2024

Lihat Foto PDIP Tak Akan Dukung dan Usung Bobby Nasution di Pilkada 2024 Bobby Nasution di Kabupaten Karo. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Medan - Bobby Afif Nasution yang kini menjabat Wali Kota Medan, diperkirakan tidak akan mendapat dukungan PDIP lagi dalam Pilkada Serentak 2024 mendatang.

Pasalnya, meski masih mengantongi kartu tanda anggota PDIP, Bobby sudah mengumumkan sikap politik secara terbuka yang akan mendukung pasangan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. 

Gibran diketahui merupakan kakak ipar Bobby. Gibran maju dalam Pilpres 2024 tidak dicalonkan PDIP, tetapi Koalisi Indonesia Maju yang dikomandoi Partai Gerindra, Golkar, PAN, Gelora, Garuda, PSI, dan Prima. 

Sikap Bobby tersebut berbeda dengan PDIP yang mencalonkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. 

"Namun meski tidak sejalan dengan PDIP, Bobby juga ikut diam seperti kakak iparnya, tidak mundur atau serahkan KTA. Keduanya tidak gentleman mundur sebagai kader PDIP, tidak kesatria mengembalikan KTA," kata kader PDIP Sumut Sutrisno Pangaribuan dalam keterangan tertulis, Selasa, 7 November 2023. 

Sementara elite PDIP ujar dia, baik pengurus DPP, anggota DPR RI, maupun para kader, hanya sibuk curhat, hingga terkesan cengeng pasca kedua kader yang diperlakukan istimewa tersebut, ternyata tidak setia. 

PDIP tetap saja tidak berani memberi sanksi tegas kepada Gibran dan Bobby. Seakan jika keduanya dipecat akan mempengaruhi persepsi publik kepada PDIP.

Elite PDIP masih berharap keduanya memiliki etika politik, untuk mundur dan kembalikan KTA, sementara keduanya sama sekali tidak peduli etika dan moral politik.

Sutrisno meneruskan, Bobby dikabarkan akan mengikuti Pilkada 2024, maju jadi  bakal calon Gubernur Sumatra Utara (Cagubsu). 

BACA JUGA: Bobby Dukung Gibran, Pengurus PDIP Sumut Disuruh Mundur

Maka Bobby sengaja tidak mundur dari PDIP untuk menghindari sanksi sosial diberi label pengkhianat partai, atau kutu loncat. 

Bobby lebih memilih dipecat oleh PDIP, agar pemecatannya dapat dikapitalisasi menjadi kekuatan orang yang dizalimi. 

Sementara PDIP makin galau, meratapi kepergian kader instan, sedang Bobby terus bergerak. 

Kegiatan rembug relawan Bobby yang baru digelar bulan lalu menegaskan langkah politik Bobby selanjutnya. 

Roadshow Bobby ke sejumlah kota, membentuk posko Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN), menjadi pertanda, jadi cagubsu target berikutnya.

"Bobby terpilih menjadi Wali Kota Medan bukan karena dikenal atau karena memiliki pengaruh politik. Sebab Bobby baru dikenal masyarakat Medan pasca menikahi putri Jokowi. Bobby sama sekali tidak memiliki riwayat aktif di organisasi baik sekolah, kampus, maupun masyarakat. Bobby juga bukan aktivis atau tokoh pemuda, pun tokoh masyarakat, serta tidak memiliki basis massa," tutur Sutrisno. 

Sutrisno menyebut, keputusan Bobby mendukung kakak iparnya dalam Pilpres 2024 tentu harus dihormati dan dihargai. 

Demikian juga dengan PDIP akan berjuang memenangkan Ganjar-Mahfud di Sumatra Utara seperti memenangkan Jokowi dalam dua kali Pilpres. 

PDIP akan vis a vis dengan Bobby yang berjuang untuk kakak iparnya. Maka pada Pilkada serentak tahun 2024, PDIP pasti akan mengusung dan mendukung calon yang ikut berjuang memenangkan Ganjar- Mahfud. 

"PDIP tidak lagi memiliki beban dan tidak memiliki kewajiban untuk mendukung Bobby di Pilgubsu atau Pilkada Medan," katanya. 

Dan sebagaimana PDIP berhadap-hadapan dengan Bobby di Pilpres, demikian juga PDIP akan siap berhadap-hadapan dengan Bobby di Pilkada serentak 2024. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya