Jakarta - Terjadi serangan dalam bentuk pembakaran sebuah motor di garasi mobil kantor LBH Papua di Jayapura, Senin, 9 Mei 2022 pukul 04.00 WIT. Kasus ini pun sudah dilaporkan ke kepolisian.
Ketua Bidang Advokasi Riset dan Kampanye YLBHI Zainal Arifin dalam keterangan tertulis merespons kejadian itu menyebut, aksi pembakaran harus dilihat sebagai serangan terhadap pembela HAM.
Menurut Zainal, saat ini LBH Papua banyak melakukan advokasi terhadap kekerasan/militerisme yang dilakukan oleh negara, perampasan tanah masyarakat adat Papua, serta isu kebebasan sipil.
"Serangan tersebut sekaligus menambah catatan serangan yang pernah terjadi di beberapa kantor/wilayah di lingkungan YLBHI," ungkapnya, Selasa, 10 Mei 2022.
Baca juga:
Dugaan Serangan ke LBH Papua, Satu Unit Motor Sengaja Dibakar Orang Terlatih
Sebelumnya serangan molotov juga terjadi di kantor LBH Yogyakarta. Meskipun sudah melakukan pelaporan ke kepolisian, namun proses pengusutan terkesan lambat bahkan sampai hari ini belum ditemukan pelakunya.
Yayasan LBH Indonesia kata dia, mengutuk dan mengecam keras teror dan penyerangan yang terjadi di LBH Papua.
Maka itu pihaknya meminta Polri untuk segera melakukan penyelidikan dan penyidikan secara serius dan transparan.
"Meminta Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan dan segera memberikan perlindungan terhadap pembela HAM," katanya.
Seperti diketahui, kejadian pembakaran sepeda motor jenis CBR terjadi saat subuh hari. Seorang staf di kantor LBH Papua terbangun dan bersama warga sekitar memadamkan api yang membakar motor.
Di garasi mobil, ditemukan sumbu berbau minyak tanah dan plastik bekas terisi sisa bensin.
Keterangan dua orang warga yang berada di sekitar lokasi mengaku, sebelum kejadian melihat satu orang memakai sweater hitam, memakai topi, dan masker wajah lari keluar dari lingkungan kantor LBH Papua dan langsung naik motor terus pergi. []
