Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Anwar Hafid menyebut gagasan Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono mengenai pembangunan IKN Nusantara adalah ide yang aneh.
Sebab, Bambang Susantono mengatakan bahwa pembangunan IKN bisa berasal dari masyarakat melalui skema crowd funding. sebagai sesuatu yang aneh.
Semestinya, kata dia, pembangunan IKN sesuai skema awal, di mana anggarannya berasal dari kas negara maupun investasi pihak swasta.
"Crowd funding bagi IKN adalah ide aneh, karena jika pun untuk kepentingan infrastruktur selain lewat APBN bisa pula lewat swasta," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 23 Maret 2022.
Dia menuturkan, skema crowd funding atau urun dana merupakan penggalangan dana dengan melibatkan banyak orang atau masyarakat.
Menurutnya, lebih dari dua tahun terakhir masyarakat sudah sangat terpukul akibat pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa pemerintah memahami kondisi tersebut. Terlebih belakangan masyarakat juga makin kesulitan akibat kenaikan sejumlah komoditas pangan.
"Masyarakat dan daya beli publik belum selesai terpukul karena pandemi, maka mengharapkan dana publik untuk pembangunan IKN sangat-sangat aneh," ujarnya.
Lantas anggota Fraksi Partai Demokrat ini mendorong pemerintah untuk konsisten dengan skema pembiayaan untuk pembangunan IKN dilakukan sesuai janji awal.
Di mana disampaikan pada gambaran umumnya bahwa IKN dibangun dari kas negara maupun investasi sektor non pemerintah.
"Karena itu, mending pemerintah fokus mendorong skema investasi dan swasta atau APBN," ucap Anwar Hafid.
Sebelumnya, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, masyarakat bisa ikut serta dalam pembangunan IKN Nusantara.
Bambang menyebut, pembangunan IKN bisa berasal dari masyarakat melalui crowd funding atau urun dana.
Menurutnya, keikutsertaan masyarakat dianggap membuat tata-kelola pembangunan ibu kota berjalan baik.
"Nanti kan bisa juga dari masyarakat pakai crowd funding. Segala model creative funding akan kami eksplor," kata Bambang mengutip laman Tempo, Rabu, 23 Maret 2022.[]