Daerah Selasa, 22 Maret 2022 | 19:03

Pemda Kota Cirebon Targetkan Jumlah RW Layak Anak Bertambah di 2022

Lihat Foto Pemda Kota Cirebon Targetkan Jumlah RW Layak Anak Bertambah di 2022 Pemda Kota Cirebon Targetkan Jumlah RW Layak Anak Bertambah di 2022. (Foto: Opsi/Charles)
Editor: Yohanes Charles

Cirebon – Upaya memenuhi hak dan perlindungan anak dari kekerasan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) menargetkan jumlah RW layak anak bisa bertambah di tahun 2022.

Kepala Bidang Perlindungan Anak pada DPPPAPPKB Kota Cirebon Haniyati menjelaskan, banyak RW yang memiliki potensi untuk menjadi layak anak. Namun, pihaknya masih terus melakukan kajian terkait potensi yang ada di RW.

“Kalau yang berpotensi banyak. Tapi tahun 2022 ini kita menargetkan ada empat yang bisa ditetapkan sebagai RW layak anak. Kita kaji dulu, baru kita pilih dan ditetapkan,” ungkap Haniyati, Selasa 22 Maret 2022.

Haniyati juga menyebutkan, saat ini sudah ada 21 RW yang sudah ditetapkan layak anak. Pihaknya ingin RW lain pun memiliki semangat untuk bisa mengikuti, karena RW layak anak adalah miniatur dari kota layak anak.

“Ada 21 yang sudah di SK-kan. Penentuan RW yang jadi pilot project layak anak juga menyesuaikan dengan program lintas perangkat daerah, misalnya program P2WKSS,” katanya.

Masih dikatakan Haniyati, dari target empat RW itu, pihaknya sudah menentukan satu RW, yakni di RW 05 Kedung Krisik Utara Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon.

“Program RW layak anak pasti bakal masuk di RW 05 Kedung Krisik Utara, karena ada program P2WKSS di situ. Jadi nanti tinggal tiga RW lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DPPPAPPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno mengatakan, seharusnya program layak anak ada di tingkat kelurahan, tapi pihaknya inisiatif agar bisa diterapkan dalam skala kecil. Tujuanya supaya program ini lebih dirasakan oleh masyarakat.

“Di tingkat RW, kita ingin mereka memiliki konsep pemenuhan hak dan perlindungan anak dari kekerasan. Tidak hanya bicara soal pembangunan fisik, melainkan juga psikis,” tutur Budi.

Selain itu, Budi juga mengatakan, bahwa pembangunan secara psikis ini bisa dilakukan dengan sejumlah program, melalui kegiatan yang melibatkan anak.

“Beberapa RW yang sudah ditetapkan layak anak, ada yang membuka les mata pelajaran, membuka pelatihan olahraga, bahkan demi kegiatan anak, ada RW yang menyewa lapangan futsal untuk kegiatan rutin, lantaran di wilayahnya tidak tersedia,” kata Budi.

Pihaknya berharap, banyak RW yang tertarik dengan program layak anak. Ini akan memudahkan untuk penguatan Kota Cirebon sebagai kota layak anak. 

“Beberapa kesempatan dalam bimbingan teknis RW layak anak di RW tertentu, turut hadir juga dari RW lain. Mudah-mudahan mereka tertarik dan membawa semangat RW layak anak,” katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya